"jalan, ngopi, makan, mimpi, nulis"

Reach me

Apa sih Bilirubin, SGOT dan SGPT itu? Baca yuk sini untuk tahu dan obatnya.

Belakangan saya akrab sekali dengan istilah Bilirubin, SGOT dan SGPT. Binatang apalagi sih itu?

Mari kita korek-korek info soal ketiga jenis binatang ini.

Bilirubin adalah produk utama dari penguraian sel darah merah yang tua. Bilirubin disaring dari darah oleh hati, dan dikeluarkan pada cairan empedu. Sebagaimana hati menjadi semakin rusak, bilirubin total akan meningkat. Sebagian dari bilirubin total termetabolisme, dan bagian ini disebut sebagai bilirubin langsung. Bila bagian ini meningkat, penyebab biasanya di luar hati. Bila bilirubin langsung adalah rendah sementara bilirubin total tinggi, hal ini menunjukkan kerusakan pada hati atau pada saluran cairan empedu dalam hati.

Bilirubin mengandung bahan pewarna, yang memberi warna pada kotoran. Bila tingkatnya sangat tinggi, kulit dan mata dapat menjadi kuning, yang mengakibatkan gejala ikterus. (Data diambil dari spiritia)

Note: Lihat gambar di bawah. Gambar ini diambil dari hasil Test Lab saya sendiri. Perhatikan tingkat kerusakan fungsi hati saya. Nilai kerusakan dan nilai normal. Kata dokter sih ini lumayan parah. Wak waaaww!

Ternyata, kita tidak boleh menyepelekan fungsi organ tubuh sekecil apa pun di dalam diri kita. Satu saja dari mereka mengalami masalah, efeknya terasa ke seluruh tubuh. Salah satu caranya adalah, mungkin ya dengan menyelerasakan semua anggota tubuh atau organ tubuh dan memberlakukannya dengan adil. Jangan egois. Cuma gara-gara mulut pengen makanan lezat, kita mengabaikan organ tubuh di bagian perut. Hmmm…! Baiklah. Mulai sekarang, perhatikan kepentingan semua organ tubuh supaya tidak ada yang mengalami masalah satu sama lain.

Bagaimana dengan binatang SGPT (Serum Glutamik Piruvik Transaminase) dan SGOT (Serum Glutamik Oksaloasetik Transaminase)?

Ini penjelasan singkatnya.

SGPT (juga dikenal sebagai ALT) dan SGOT (AST) adalah enzim yang dipakai oleh hati dalam pekerjaannya. Biasanya enzim ini ditahan dalam hati, tetapi bila hati menjadi rusak karena hepatitis, semakin banyak enzim ini dapat masuk ke aliran darah. Tingkat enzim ini dalam darah dapat diukur, dan tingkatnya menunjukkan tingkat kerusakan pada hati.

Biasanya, beratnya kerusakan digambarkan dengan berapa kali di atas normal. Contohnya, bila SGPT Anda 80, berarti SGPT Anda sedikit di atas dau kali (2x) normal. Kalau 120, berarti 3x atas normal. Biasanya, tingkat SGPT/SGOT dianggap masalah bila 3x atau lebih di atas normal, tetapi juga harus dilihat gejala lain. Kalau SGPT agak tinggi (tergantung keadaan; bisa 5x atau lebih), tetapi tidak ada gejala lain, dokter biasa hanya akan memantau lebih berhati-hati.

SGPT dan SGOT Anda hanya sedikit di atas normal, jadi kemungkinan Anda tidak harus khawatir. Tetapi sebaiknya Anda membahas dengan dokter. (Data diambil dari spiritia)

Note: Perhatikan hasil test lab berikut. Ini adalah hasil test lab SGPT dan SGOT saya. Bandingkan nilai kerusakan dan nilai normalnya. Ini sih bukan 5 kali lipat lagi ya. Berlipat-lipat. Wajar saja jika level SGPT dan SGOT mencapai setinggi ini membuat saya berpikir, ”Wah! Saya merasa sudah di ambang kematian nih. Saatnya insaf:d!” Itu saking lemas dan tidak berdayanya. Kalau saja saat itu saya sedang di angkot dan ada komplotan yang ingin merkosa saya, maka mereka dengan leluasa merkosa saya tanpa ada perlawanan sedikit pun. #Eaaaaa!

Dan kabar buruknya, setelah 10 hari bedrest, hasil lab menunjukkan tingkat SPGT masih 300. Itu artinya masih berlipat-lipat ketidaknormalannya. Dokter bilang,”Wah! Masih tinggi nih. Bilirubinnya masih 1,9 nih.” Waks! Terus berapa lama normalnya, dok? Dengan enteng dia jawab, ya sebulanlah minimal. Dengan catatan nggak ada lembur sampai malem ya. Kalau masih lembur-lembur ya makin lama normalnya. KOWAWAWAWAWAWA!  (.)(.)

Lalu, langkah apa yang harus kita lakukan supaya hati kita tetap segar, sehat dan berfungsi dengan baik? Berikut adalah langkah-langkah yang saya dapatkan dari berbagai sumber. Sering-seringlah mengganti sarung bantal. Jangan menahan buang air kecil.  Ini salah satu kebiasaan kita, KF*, B*, Mekd* dan makanan Siap Saji / Junk Food lainnya. Kalau bisa hindari, kalau nggak bisa ya kurangi. Jangan makan kalau nggak lapar. Ini susah nih. Kita seringnya lapar mata ketimbang lapar perut. Wakwaaaaw!

Selanjutnya, kebiasaan membungkus makanan panas ke dalam plastik. Kalau perlu, hindari semua yang berbau plastik deh. Jangan menggoreng makanan dengan sisa minyak untuk menggoreng (jelantah). Nah, dengan kata lain, kurangi gorengan abang-abangan! Jajan di tempat yang tidak bersih. Inilah kebiasaan yang sulit dihilangkan. Jajan makanan yang banyak bahan pengawetnya. Wah! Semua jajanan beginian mah mengandung bahan pengawet, pemanis buatan dan bahan kimia lainnya. Minum air putih yang sehat. Kunyah makan sampai halus dan nggak perlu buru-buru. Hindari konsumsi gula dalam jumlah yang leboy. Kasih perhatian ke usus dengan memberikannya makanan yang segar dan HARAM hukumnya memakan makanan yang dipanaskan berulang-ulang. Jangan makan kalau lagi stress. Hindari sembelit.

Wah! Banyak banget ya hal-hal yang harus dihindari supaya hati tetap suci, bersih, sehat, segar dan berfungsi dengan baik. Beberapa hal sepertinya ada yang sulit dihindari. Ya minimal dikurangilahyah. Kita harus tetap sehat supaya bisa menjalankan kehidupan dengan normal. Karena sakit itu tidaklah enak dan buang-buang duit!

Nah, untuk mengembalikan fungsi hati, atau tepatnya menormalkan fungsi hati ke asal, saya diberi obat oleh sang dokter. Cuma obatnya banyak sekali. Jadi, saya diinisiatifkan sama mertua untuk minum rebusan alang-alang setiap pagi dan sore plus dikasih madu. Padahal tidak ada di list para pakar ramuan herbal untuk hepatitis sih. Entahlah kenapa memilih alang-alang. Hasilnya? Lumaya bagus juga, bikin badan seger.

Sementara kalau menurut pakar herbal, ada beberapa jenis tanaman herbal yang bisa dijadikan obat hepatitis. Di antaranya itu Batang Bugenfil, Rebusan Batang Brotowali, Jus Tomat, Perasan Kunyit Rimpang, Perasan Rimpang Temulawak dan Perasan Buah Mengkudu.

Kalau di kampung-kampung sih beberapa anak yang terkena penyakit kuning itu diberi air dari rebusan remis yang ada di selokan. Lha di kampung enak ya, selokannya bening dan aliran air dari gunung langsung. Di Jakarta selokannya apa kabar? Jadi, gunakanlah ramuan herbal. Kalau pun ingin ramuan herbal yang siap minum tanpa harus repot merebusnya, bisa dicari juga di market place. Tapi ya harganya nggak semurah kita merebus sendiri ramuan untuk menormalkan fungsi hati.

Semoga tercerahkan dan semoga sehat selalu ya untuk kita semua! Ayo, mulai sekarang, HIDUP SEHATLAH sodarah-sodarah!

Gile ye. Tulisannya jadi serius begini. Hadehhh!

 

Tra raangg! Inilah hasil lab. Kacau ya. Jauh banget dari nilai normalnya.
Tra raangg! Inilah hasil lab. Kacau ya. Jauh banget dari nilai normalnya.
Ini hasilnya setelah seminggu kemudian. Lumayanlah.
Ini hasilnya setelah seminggu kemudian. Lumayanlah.

 

Kalau malas browsing mencari jamu-jamuan siap saji, klik saja link di bawah ini dan membaca lebih lanjut sebelum memutuskan membeli.

 

“sonofmountmalang”