Berdasarkan Kitab Masak, hal 225, ayat 275, disarankan bagi kamu wahai umat manusia untuk tidak bertengkar, tetapi perbanyaklah makan Soto Tangkar, agar perutmu tetap dalam kondisi kenyang, bilamana kenyang, maka hidupmu puas dan ibadahmu jadi lebih khusyuk.

Ngarang banget yak! Padahal, sederhananya, masaklah Soto Tangkar demi menghemat bajet dan terhindar dari jerat resto di mall.

Berhubung tanggal sudah menua. Dompet juga sudah megap-megap dan mau nabung biar bisa keliling dunia, maka wiken kali ini saya berjibaku di dapur demi membuat Soto Tangkar kelas dunia bersama @dwiyuniartid.

Untuk mendapatkan bahan-bahan Soto Tangkar, saya pun harus berjuang mati-matian menerobos pasar basah. Disebut pasar basah, ya ternyata memang basah. Literally basah! Banyak air dan licin. Namun apa pun saya lakukan demi Soto Tangkar.

Dan gila ya, bawa uang 100 ribu sudah bisa beli semuanya. Iga sapi sekilo dan segala jenis bumbu. Termasuk beli daun salam dua ribu, dikasih sejibun. Padahal butuhnya ternyata cuma empat lembar daun salam. Takjub! Kok bisa ya. Jadi ketagihan pergi ke pasar basah neh.

Lalu, apa langkah selanjutnya untuk menghasilkan Soto Tangkar? Langkah selanjutnya tentu saja acara memasak. Saya mengikuti langkah-langkah dari Kitab Masak. Lihat hasilnya bagaimana ya.

Saya,”Bang, beli kelapa parut satu.” Abang,”Boleh, Ci…3.500 aja.”
Bang,”Beli bumbu. Kunyit, Jahe, Lengkuas, Kemiri, Jintan, Bawang Merah giling setengah kilo, Bawang Putih. Semua berapa?” Abang,”16 ribu, neng.”
Saya,”Bu, beli asem, gula merah, daun salam dua ribu, tomat ijo 2000 sama cabe merah 3 ribu.” Ibu,”12 ribu dek.”
Pulang dengan segambreng belanjaan. Iga sekilo. Daun salam sebuntal dan bumbu-bumbu lainnya.
Pisahkan semua bumbu-bumbu. Sok ala chef aja sih nih.
Ini nih. Tugas paling berat adalah mengulek. Cabe, kemiri, jintan, bawang merah dan bawang putih. Ngulek itu nggak gampang. Tangan dan perut bisa berotot seketika.
Ini juga bukan tugas ringan. Nyangrai kepala menjadi kecoklatan butuh kesabaran dan keteguhan tangan. Setelah disangrai, kepala ditumbuk jadi halus dan siap dicemplungkan ke dalam daging yang sudah empuk.
Semua bumbu yang dihaluskan ditumis sampai wanginya tercium ke seluruh penjuru rumah.
Masukan bumbu ke dalam kuah daging yang sedang mendidih sampai dan tunggu sampai dagingnya empuk.
Daging sudah empuk. Wanginya sudah menyebar ke seluruh ruang dan cacing-cacing di perut sudah menyiapkan pesta. Kalau sudah begini, SOTO TANGKAR pun siap dilahap!

 

Begitulah cerita tentang penghematan di wiken.

Enjoy!

 

“sonofmountmalang


6 responses to “Kuliner; Soto Tangkar”

  1. nonoymanga Avatar

    Spicy photos make me hungry!!! Better grab some meal.

    1. sonofmountmalang Avatar

      Let’s have a GREAT LUNCH, Nonoy!:p

  2. chris13jkt Avatar

    Wah makan sendirian aja nih, bawa dong supaya bisa ikut nyicipin . . .

    1. sonofmountmalang Avatar

      Wahahahah! Hmmm….! Silakan berkunjung ke Cimanggis. Nanti dibuatin:p

  3. bentehaarstad Avatar

    A good series about this food. I am very sorry I couldn’t taste it!

    1. sonofmountmalang Avatar

      Hahahah! Ok. You can come to my house, then i’m gonna cook it for you:)

komen sebagian dari blogging!:))

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: