
Garut tidak melulu soal pemandangan, tidak melulu soal gunung, sawah, situ atau kawah. Garut juga dikenal dengan kerajinannya. Salah satunya batik. Saya tidak begitu suka batik, juga tidak begitu ingin mendalami batik. Semisal, seperti corak batik solo, jogja, semarang dan batik-batik di daerah lainnya. Saya hanya penasaran Batik Garutan seperti apa.
Setelah saya perhatikan, rata-rata, hampir semua sih, Batik Garutan itu terlihat sangat meriah, bahagia, cerah dan berwarna-warni. Motif yang digunakan tidak jauh dari flora, fauna dan strukturnya pun sesuai dengan kondisi tanah di Garut, yaitu berlereng-lereng, berbukit-bukit (soktahu)! Konon, menurut pengusaha batik di Garut, ada beberapa jenis motif yang menjadi khas Batik Garutan; Rereng Peuteuy, Rereng Kembang Corong, Rereng Merak Ngibing, Rereng Pacul, dan Limar. Selain itu, ada juga lereng adumanis, lereng suuk, lereng calung, lereng daun, cupat manggu, bilik, dan sapu jagat. Masing-masing motif memiliki keunikannya sendiri. Sayangnya, dia tidak tahu cerita di balik motif-motif ini. Jadi info soal Batik Garutan sangat terbatas. Seperti, kenapa namanya Rereng Pacul? Tebakan saya, karena kebanyakan penduduk asli Garut itu bercocok tani, mencangkul di sawah atau pun di kebun. Cangkul menjadi alat penting bagi kebudayan pertanian. Begitu juga dengan Rereng Peuteuy, salah satu tanaman yang banyak dijumpai di Garut. Sampai di pinggir jalan, pohon ini tumbuh dan berbuah. Tahu PEUTEUY kan? Bahasa Indonesianya itu PETE! Bau! Saya tidak suka.
Sepertinya, jika saya bertanya ke orang yang mengerti sekali soal Batik Garutan, saya bisa mendapatkan semua cerita di balik motifnya. Sementara, kali ini, saya menebak-nebak saja. Dan, ya, sepertinya tebakan saya juga tidak salah. Saya mencoba menganilis saja sih dari namanya, kemudian menyambung-nyambungkannya dengan kondisi, kebudayan dan kebiasaan penduduk Garut.
Gimana? Tertarik membeli Batik Garutan? Jika ya, sebisa mungkin jangan membelinya di gerai-gerai penjual batik. Saran saya, cobalah langsung ke pengrajinnya. Harganya dijamin lebih murah. Ya, beda 20 ribu atau lebih kan lumayan.
Nah, salah satu pengrajin Batik Garutan yang cukup besar di Garut adalah Batik Garutan Rasya. Di sini kalian bisa melihat proses pembuatan batik tulis, juga bisa melihat batik sablon. Jika berminat, silakan jalan-jalan santai di sepanjang Jalan Otto Iskandardinata. Nanti akan ketemu gerainya. Dari luar kelihatan kecil. Ketika sudah di dalam, tempat dan koleksinya lumayan besar dan banyak.
Yuk! Belanja!



“sonofmountmalang”