
café adalah, keintiman dalam secangkir kopi, selarik syair, konstruksi ide-ide roman dan rasa-rasa manis tersaji di atas meja diiringi celatukan tentang kama, keeksistensian, gairah yang membancuh, tepian mata yang meruap tertelan petang.
café adalah, di mana seluruh kefanaan tersuguh bersamaan senapas aku, dia, mereka dan rebas-rebas yang menyulangkan diri di bibir gelas, membasah.
café adalah, sebuah ruang hidup, dengan jendela mengupasi gegunungan, tempatku menuliskan secebis suvenir dari sebuah stasiun tua di pinggiran kota, tentang sang kuntum anggun yang turun dari tangga kereta, semasa tepi langit menyulut sumbu awan dan menumpahkan pendarannya ke bibir yang terbelah tipis, sebaris rindu menggurat di wajahnya.
ia datang ke lekapanku kemudian melenyap ditarik gerbong menuju kota sejuta utopia yang tak pernah berujung.
bisiknya,”aku pergi, karena aku ingin menyisakan, selalu, rindu di renyut hidupmu.”
cafe adalah, tempatku terduduk meredam gemang sambil menghisapi omong kosong angin dingin dari seberang gunung.
café adalah, ruang hampa, sebuah tempat membenamkan penat, sejenak.
café adalah, bernama congo, serambi hati untuk menyepi.
selamat menikmati
cafe congo – dago, bandung – jawa barat
“sonofmountmalang”