Kapan terakhir kali kalian melangkahkan kaki di pesisir pantai,
menginjak geli bijian pasir hitam,
putih,
krem,
coklat hingga pink,
merasakan air liur lautan menjilati kulit,
busa yang memecah belah,
jeritan-jeritan gelombang,
cipratan air asin di bibir,
mencicipnya di lidah.
Kapan terakhir kali kalian duduk bermalasan,
menunggu matahari rebahan,
menikmati segarnya air kelapa,
menghisap lembutnya ganja,
menunggu jamur dari tahi sapi menguasai sel-sel saraf,
darah,
dan bahagia, lupa, bahagia, lupa, bahagia dan lupa.
Kapan?
Ketika kalian mulai bertanya kapan, saya sedang mencoba meraba-raba sepantaian pangandaran.
Tunggu hasil raba-rabaan saya ya. Semoga menyenangkan!
“sonofmountmalang”
11 responses to “pelancongan ringan di pangandaran”
Pasir pink dimana mas? Dikasih warna pow piye 🙂
Di flores ada. Di lombok juga ada. Di papua juga gosipnya ada.
Oh ya? Wah jadi penasaran. Kalo yang coklat daerah mana mas
Hmmm…! Dimana ya. Eh, itu mah di deretan pantai jawa barat juga ada:p
Have the beach or shore and the sea just outside my door,
but miss the palm trees with coconuts… 😉
Haaa? Really? Damn! You’re so lucky. Have i invited to your door? Hahhahaha!:D
[…] pelancongan ringan di pangandaran. […]
Ditunggu field report-nya.
Pangandaran oh Pangandaran.
Siap komandannn!!:d
diantosan… 😛
Hokehhhhh!