ROSE INN. Dari depan sih terlihat kecil. Ini aslinya memanjang ke belakang.
ROSE INN. Dari depan sih terlihat kecil. Ini aslinya memanjang ke belakang.

 Ada banyak penginapan di Pantai Pangandaran. Mulai dari yang jutaan, sampai ratusan. Saya tidak menginap di harga juta-jutaan. Sebagai backpacker jadi-jadian, saya pun menginap di ROSE INN. Harganya 250 ribu per malam. Lokasinya di Jalan Kidang Pananjung. Lima menitan berjalan kaki ke Pantai Barat atau pun Pantai Timur.

Hotelnya nyaman. Orangnya ramah-ramah. Tipikal Sunda sih kayanya. Cenderung ramah. Kamarnya bersih. Hotelnya bersih. Ber-air conditioner. Kamar mandi dalam. Air hangat. Airnya juga deras. Cuma semprotan toilet terlalu kenceng. Tidak bisa diseting. Nyemprot pantat selalu terperanjat kaget dan sakit. Hahahha! Maklum masih perawan CYINN!

Untuk harga 250 ribu, ROSE INN lebih dari kata lumayan. Saya rekomen, buat kalian, yang ingin menginap di tempat murah, namun tetap nyaman untuk istirahat. Soal makanan juga tidak perlu khawatir. Untuk sarapannya lumayan enak. Jika ingin memesan makan malam juga tersedia. Harganya masih masuk akal. Rasanya juga enak.

Saya sempat ngobrol sejenak dengan Ibu Evi. Sepertinya dia manajer hotel. Orangnya ramah dan enak diajak ngobrol. Saya bertanya sekilas, kenapa pemerintah membiarkan jalur wisata hancur. Dia pun merasakan hal yang sama. Sudah ditempuh dengan segala cara. Masyarakat Pangandaran sudah muak dengan pemerintaha Ciamis. Sebab itulah, Pangandaran mau menjadi kabupaten sendiri. Katanya, Pangandaran menghasilkan pendapatan terbesar, sementara pemerintahan Ciamis tidak memerhatikannya. Malah terus membangung Ciamis. Pangandaran dianaktirikan. Bahkan dihancurkan.

Tahun 2013, Pangandaran sudah lepas dari Ciamis. Daerah ini akan memiliki pemerintahan sendiri. Namun, karena semua insfratukturnya belum ada, sementara pemerintahan belum bisa dipindahkan. Pangandaran sedang dalam masa transisi. Semoga, dengan lepasnya Pangandaran dan memiliki pemerintahan sendiri, membuat daerah ini menjadi berkembang lebih baik.

Kabar bagusnya, Ibu Evi, katanya, bersama forum para penggerak wisata di Pangandaran, akan melakukan studi banding ke Jogja. Tujuannya untuk melihat, bagaimana Jogja membangun pariwisatanya. Hmmmm….! Harusnya, Ibu Evi nih studi bandingnya ke Bali. Supaya lebih membuka mata, bagaimana Bali bisa melesat pesat dalam hal pariwisata. Itu pendapat saya lho. Tapi, semua itu tidak akan berhasil juga, kalau pemerintahan Pangandaran, nantinya, tidak belajar juga bagaimana mengelola daerahnya menjadi tujuan wisata yang nyaman, aman dan menyenangkan bagi siapa pun yang datang.

Well! Selamat berjuang Bu Evi! Greatluck dengan ROSE INN dan terus memelihara Pangandaran menjadi lebih baik, lebih bersih dari sampah dan gubug-gubug di pantai. Jangan lupa juga ya, untuk membuat gerakan menaruh tong-tong sampah di sepanjang sisi pantai, juga jalan. Sadarkan pengunjung supaya tidak membuang sampah sembarangan. Kalau perlu, denda 10 ribu untuk sekali membuang sampah sembarangan.

Semoga berhasil!

Ibu Evi malu-malu mau difoto. Ini bagian resepsionis.
Ibu Evi malu-malu mau difoto. Ini bagian resepsionis.
Tempat parkir tidak terlalu luas, tapi parkir bisa juga di depan hotel atau pinggir jalan.
Tempat parkir tidak terlalu luas, tapi parkir bisa juga di depan hotel atau pinggir jalan.
Bagian dalam kamar. Yang kurang sreg sih spreinya ya.
Bagian dalam kamar. Yang kurang sreg sih spreinya ya.
Di depan kamar disediakan kursi dan meja untuk santai.
Di depan kamar disediakan kursi dan meja untuk santai.

“sonofmountmalang”


15 responses to “Menyenyak-nyenyak di Rose Inn”

  1. Erit07 Avatar

    Sepertinya mengasyikkan nih untuk nginap…

    1. sonofmountmalang Avatar

      Ya okehlah di dompet:d

  2. Chas Spain Avatar

    I love your colours here and the Rose Inn looks such a lovely place to stay – i love places that are simple and welcoming – thanks for sharing

    1. sonofmountmalang Avatar

      You’re very welcome:)

      1. Chas Spain Avatar

        Hope to read more about your travels – sadly my Indonesian is very poor but perhaps this is a good way to improve 🙂

      2. sonofmountmalang Avatar

        Huuppss! Sorry to hear that. The bule said,”Better learning Indonesian language than Thai or Japan or Chinese” Hahahahah! Thank you for reading:)

  3. amelstrange Avatar

    kenapa sepreinya gan? lebih pas yang motif macan tutul, gitu?

    1. sonofmountmalang Avatar

      Sepreinya kaya bahan nilon gitu. Nggak nyaman di kulit lembut gue:p

  4. ryan Avatar

    wah… dah jadi daerah sendiri ya? mantab… mudah2an maju Pangandaran karena pariwisatanya.
    memang sih kalau bisa studi banding ke bali. tapi gak harus ikut2an bali. 🙂 ciri khas pangandaran harus tetap ada.

    dulu pas ke sana… ingat ke satu warung di tengah gitu (agak jauh dari pantai), di sana ada perkumpulan wayang… ini bagus banget…

    1. sonofmountmalang Avatar

      Oh ya itu masih ada, cuma deket warung esek esek:p

      1. ryan Avatar

        wew… masa sih? warung esek2??

      2. sonofmountmalang Avatar

        Coba saja datang jam jam malam. Sepanjang jalan di pantai itu berdiri warung remang remang menyajikan yang sesuatu banget:p

  5. chris13jkt Avatar

    Boleh juga nih penginapannya. Lumayan buat nambah referensi. Thanks infonya.

    1. sonofmountmalang Avatar

      Suipppp! Ada sekamar bisa berlima berenam juga di sini.

  6. cindy knoke Avatar

    the photos have already made their impact before i know how to respond.

komen sebagian dari blogging!:))

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: