"jalan, ngopi, makan, mimpi, nulis"

Reach me

main laut di pantai barat pangandaran

Pantai Barat ke arah sangat utara ini masih sangat sepi dan bahkan tidak ada pengunjung. Cuma ombaknya saja rada lebay.
Pantai Barat ke arah sangat utara ini masih sangat sepi dan bahkan tidak ada pengunjung. Cuma ombaknya saja rada lebay.

Masih ada yang menunggu postingan tentang Pangandaran? Kalau masih, saya akan lanjutkan. Kalau sudah tidak ada, akan saya sudahi tulisan tentang Pangandaran sampai di sini. Masih menunggu? Masih! *jawab sendiri*

Siplah! Saya lanjut menulis Pantai Barat Pangandaran.

Pantai Barat ini posisi yang pas untuk melihat sunset. Soal sunset, saya akan menuliskannya tersendiri. Tak apa ya.

Pantai ini salah satu pantai tercendol pada jam-jam tertentu dan di spot tertentu. Saking cendolnya sampai jalan saja susah. Penuh teriakan, lalu lalang penjual, lalu lalang MOTOR ATV, kuda, orang bermain bola, sampah-sampah plastik, sisa makanan, perahu nelayan, perahu untuk wisatawan, gubug-gubug penjual indomie dan keramaian lainnya. Terbayang kan ramainya seperti apa.

Sepertinya Pantai Barat ini merupakan spot paling pas untuk keluarga yang ingin menghabiskan liburannya di pantai. Sayangnya sih tidak dirawat dengan baik. Saya tidak nyaman dengan sampah dan perahu yang berserakan dimana-mana. Ditambah gubug-gubug penjual indomie dan sejenisnya. Kelar sudah kebersihan pantai di sini. Harusnya MOTOR ATV juga tidak boleh lalu lalang di pantai. Selain polusi, merusak ketenangan. MOTOR ATV kok di depan muka ngebul-ngebul. KACRUD!

Tapi buat kalian yang suka kecendolan pantai, di sinilah tempat kalian. Ada perahu yang bisa disewa untuk ke tengah laut, snorkling, diving, mancing, keliling CAGAR ALAM PANANJUNG, berenang di Pantai Pasir Putih dan kegiatan seru lainnya. Soal harga sewa, saya tidak tahu. Gosipnya, sewa kapal hanya 60 ribu per orang. Partner saya tidak berani naik kapal. Takut katanya. Dia lebih memilih jalan kaki di Cagar Alam sampai terngesot-ngesot. Hahahahaha!

Jadi, maaf ya, saya tidak bisa berenang di Pantai Pasir Putih dan memotretnya. Lain waktu saja kalau ada energi nyetir berjam-jam ke Pangandaran.

Padahal sebagai penghibur tidak jadi ke Green Canyon, sepertinya duduk di Pantai Pasir Putih sambil melihat sunset itu bisa terhibur juga. Hiks!

Sementara duduk-duduk santai saja sambil menunggu sahabat saya tiba dan senja siap membakar langit Pangandaran.

Setuju?

Sekarang, yuklah iseng-iseng melihat fotonya. Cih!

Pantai Cendol.
Pantai Cendol.
Narsis is new way of life.
Narsis is new way of life.
Penjual ikan asin.
Penjual ikan asin.
Penjual cilok.
Penjual cilok.
Ayo, siapa lagi yang mau kelaut-lautan.
Ayo, siapa lagi yang mau kelaut-lautan.
Istirahat.
Istirahat.
Disewakan.
Disewakan.
Sangat crowded!
Sangat crowded!
Siap hura-hura di lautan.
Siap hura-hura di lautan.
Siap mengantarkan kalian ke tengah laut.
Siap mengantarkan kalian ke tengah laut.
Penuh perahu.
Penuh perahu.
Jam-jam mulai sepi.
Jam-jam mulai sepi.
Kalau sudah sore, perahunya digotong ke daratan.
Kalau sudah sore, perahunya digotong ke daratan.
Poor fish.
Poor fish.
Mencari kerang kecil.
Mencari kerang kecil.
Narsis is a new religion.
Narsis is a new religion.
Narsis is a must!
Narsis is a must!
Saling silang sisa gelombang.
Saling silang sisa gelombang.
Pantai ini sebenarnya dipagari, cuma ya pagarnya apa adanya. Siapa saja bisa lewat. Aturan nanggung.
Pantai ini sebenarnya dipagari, cuma ya pagarnya apa adanya. Siapa saja bisa lewat. Aturan nanggung.
Narsis is great for your health.
Narsis is great for your health.
Berenang yuk!
Berenang yuk!
Pantai ini cukup sepi, tapi termasuk pantai cagar alam. Harusnya tidak boleh ke sini melewati pantai. Harusnya melalui Cagar Alam Pananjung.
Pantai ini cukup sepi, tapi termasuk pantai cagar alam. Harusnya tidak boleh ke sini melewati pantai. Harusnya melalui Cagar Alam Pananjung.

“sonofmountmalang”