
Sesuai namanya, Warung Enak, tentunya wajib menyajikan makanan enak. Kalau tidak menyajikan makanan enak, namanya wajib ganti jadi Warung Kucrud. Sampai di sini, setuju ya?:p
Berhubung makanannya enak, namanya tetap saya sebut Warung Enak ya. Lokasinya masih di Ubud – Jalan Pengosekan. Kalau malam, suasananya pasti lebih romantis. Makan berdua. Musik santai. Minuman sedikit berbau alkohol. Aroma horny sudah siap menyambut. Aw! Aw! Aw! Namun karena saya sudah lapar, makan siang pun jadilah. Lupakan tentang malam romantis. Perut kalau sudah lapar tidak bisa diajak romantis.
Saya memesan menu ala campur. Isinya nasi kuning, sate lilit, gulai ayam, tahu, tempe dan beberapa teman lainnya sebagai pelengkap. Partner saya memesan sate tiga jenis. Isinya enam. Dua sate kambing, dua sate lilit, dua sate ayam. Glek!
Perut pun akhirnya sudah tidak tahan kalau melihat makanan seru. Padahal saya dalam proses diet. Hoooooax!
Dan, proses malahap makanan enak di Warung Enak pun dimulai! Sambil ngobral-ngobrol seru tidak karuan tentang perjalanan berikutnya, kami berdua menghabisi makanan sampai tak bersisa.
Ketika pelayan tiba menanyakan dengan raut ramah level 10,”Gimana makanannya?” Saya mengacungkan empat jempol,”ENAK!”
Dia pun tersenyum. Manis. Saya membalasnya dengan senyuman lebih manis. *ditoyor parnter*
Besok-besok, kalau kalian ke Ubud, mungkin mencoba makanan enak di Warung Enak itu rasanya bakalan enak.
Gimana? Mau? Yuk!







“sonofmountmalang”