
Flexible Traveler. Itu paham atau pun agama atau aliran traveling yang saya anut. Saya bebas mau treveling ke mana saja. Hutan? Ayo! Gunung? Ayo! Pantai? Ayo! Desa, kota, sungai, pelosok dan apa saja ayo! Menginap di hotel bintang lima, empat, tiga, dua, satu sampai tak ada bintangnyapun hayok! Termasuk urusan makan. Hari ini kalau ada duit, makan di tempat mahal. Minumnya boleh bir atau wine atau minum emas kalau perlu juga boleh! Besoknya, makan di emperan jalan, asal bersih tentunya, juga hayo!
Nah, kebetulan sekali, berhubung juga dompet udah kejang-kejang tidak karuan, saya diputuskan oleh kondisi dompet untuk makan di tempat murah meriah. Saya mencari sarapan kesiangan sekaligus makan siang juga di sekitaran jalanan Pati Jelantik, tempat saya menginap.
Ditemukanlah Warung Mimpi. Lucu juga ya namanya. Jangan-jangan dia menjual segala jenis MENU MIMPI. Menu mimpi keliling Indonesia. Menu mimpi punya resort pribadi dan menu mimpi-mimpi lainnya. Ngimpi aja sih. Toh, dia tidak menjual mimpi juga. Warung Mimpi menjual menu-menu sederhana untuk perut khas orang Indonesia dengan melihat kondisi keuangan traveler yang ingin sedikit ngirit.
Saya pun makan lahap. Berdua. Tentunya. Bersama partner jalan-jalan saya sekere sepenanggungan. Meskipun menunya sehat-sehat sederhana dan minumnya teh tawar hangat, anggap saja makan di Warung Mimpi itu sedang bermimpi menyantap masakan ala-ala eropa kelas bintang lima sebuah hotel di Seminyak, dengan minuman segelas wine dicampur bir dicampur Kang Jack Daniels. *oplosan absurd*
Jadi, buat kalian yang menganut aliran Flexible Traveler dan sedang menginap di sekitaran Seminyak dengan kondisi dompet ayan-ayan kejang, silakan mampir di Warung Mimpi.
“sonofmountmalang”