
Bagian paling seru ketika melakukan perjalanan kecil adalah membiarkan roda mobil menentukan tujuannya sendiri. Ketika saya melakukan hal itu menyusuri jalanan berkerikil-beraspal di tengah perkebunan teh di balik Gunung Malang, saya menemukan air terjun. Tidak ada namanya. Tidak ada turisnya. Air terjunnya berada di antara dua bukit. Di bawahnya terdapat sawah-sawah dan beberapa rumah penduduk yang masih terbuat dari bilik bambu.
Untuk mencapai ke air terjunnya pun harus melewati turunan di belantara ilalang. Kata penduduk setempat, tidak ada jalan menuju air terjun. Hanya ada bekas lalu lalang pencari rumput. Bekas itu yang saya gunakan untuk turun menuju air terjun. Butuh tenaga ekstra dan keringat untuk sampai di air terjunnya.
Inilah hadiah dari perjalanan tidak bertujuan, bukan sekedar air terjun, tetapi juga keberadaan saya di tengah perkebunan teh dan melewati hutan belantara sendirian. Mencium udara hutan dan wangi kebun teh. Hmmm..! Kalau sudah begini, saya jadi rindu Gunung Malang. Bagaimana dengan kalian? Perjalanan tanpa tujuan atau dengan tujuan? Silakan coba. Akan ada banyak kejutan! Selamat mencoba dan SELAMAT LILIBURAN SABTU-MINGGU!
















“sonofmountmalang”