
Kalau teman saya, pantaradotco dan arrietajunior itu membuang jenuhnya ke Rinjani, Semeru, Sempu, Pulau Bira, Raja Ampat dan tempat-tempat jauh-jauh plus ada bajetnya, maka saya pergi ke tempat-tempat dimana saya menghabiskan masa kecil berjejal memori, di kaki Gunung Malang. Tempat-tempat inilah yang akan dan selalu ada, menjadi bagian dari DONGENG TIDUR TALA, dongeng pengantar tidur.
Membutuhkan waktu seminggu untuk mendongengkan tentang tempat ini sampai tamat. Lalu, seminggu berikutnya saya kembali mengunjunginya. Terakhir kali saya melihat tempat ini sekitar 25 tahun ketika tempatnya mulai mengalami kebangkrutan. Dan, selama 25 tahun pulalah tempat ini menjadi padang belantara.
Ketika saya kembali berkunjung, beberapa tanahnya sudah mulai digarap para petani dari berbagai daerah, seperti Bandung, Lembang dan beberapa daerah lainnya. Namun tempatnya masih seperti 25 tahun lalu. Pemandangannya. Hutannya. Suara-suara burung, elang, gagak dan pergosipan segala jenis monyet. Angin segarnya dan wangi khas padang belantara. Duduk di sini sangat menyenangkan sambil memutar rekaman masa lalu.
Tempat apakah ini?
Bagaimana kalau kita tunggu Dongeng Tidur Tala khusus episode tempat ini? Mau? Ditunggu atau tidak ditunggu, saya akan tetap posting sih, demi terus menghidupkan blog. Hihihihihi!
Sebagai teaser, saya posting fotonya. Nggak apa-apa ya.

“sonofmountmalang”