
Setiap pagi, di jendela kantor, ketika cuaca Jakarta sedang ceria, Gunung Salak sudah bisa dipastikan telanjang di arah selatan. Menggoda sekali untuk dinaiki. Hanya sebatas menggoda. Hasrat untuk menaikinya masih dikalahkan oleh rasa was was akan kegemporan ketika menyiksa kaki untuk melewati jalanan menanjak.
Kaki saya, badan saya, dan semua anggota tubuh harus dipersiapkan terlebih dahulu untuk pada akhirnya bisa melenggang kangkung menuju puncak Gunung Salak. *padahal ya, tinggal jalan kaki doank* Hahahaha!
Sementara, sambil menunggu waktu yang tepat untuk menaiki Gunung Salak, bagaimana kalau kita semua memandangnya saja dari Sentul, sambil meminum kopi, menghirup udara senja dan menikmati matahari memadamkan diri. Mau? Yuk!



“sonofmountmalang”