
TERIMA KASIH, BELANDA! KALIAN SUDAH MENJAJAH INDONESIA! Yap! Memang ada sebagian keuntungan peninggalan kekejaman tanam paksa ala Belanda yang, katakanlah, kita bisa menikmatinya hingga sekarang, yaitu KOPI! Bayangkan, jika, seandainya, Belanda tidak melakukannya, siapa coba. Siapa yang akan mengenalkan kopi ke negeri Indonesia? Siapa! Ya, merekalah yang mengirimkan bibit kopi arabica dari Yaman untuk ditanam di Indonesia.
Cerita tentang VOC dan KOPI saya CUT dulu ya. Itu ceritanya sangat panjang sekali dan tidak akan habis-habisnya dibahas. Kapan waktu kita bahas ya. Sambil ngopi.
Sekarang, saya akan membahas tempat ngopi di Bogor. Rumah Kopi Ranin. Ini disebut-sebut sebagai tempat ngopi dengan pembuatan espresso manual. Hmmm…! Menarik. Sayangnya, saya tidak sempat ngobrol banyak dengan pemilik atau pun baristanya. Hanya sekilas ngobrol dengan baristanya ketika membuat espresso wamena dengan cara manual. Untuk ukuran manual, menurut lidah, rasa, tenggorokan dan perasaan saya, espresso milik Ranin meresap ke urat-urat saraf dan mengalir di nadi. Beghh! Enak!
Sudah cukup ya infonya? Belum? Kalau belum, coba saja ke Rumah Kopi Ranin di Jl. Achmad Sobana 22A Bangbarung. Kalian bisa mencicipi 10 single origin, ASLI INDONESIA! Jadi seru ya persaingan kopi di Indonesia. Tidak hanya dijejelin kopi Starbucks. Kita juga mulai dijejelin kopi Indonesia di tempat-tempat ngopi yang semakin menjamur. Tidak terlalu menjamur sih. Mungkin banyak tepatnya, tapi tidak semua menyediakan cara menikmati kopi secara maksimal. Dan, di Bogor, geliat tempat ngopi sepertinya mulai banyak. Ada Ranin, ada Kopi Giling. Eh, baru dua ya yang saya tahu. Hahahha! Itu sih bukan banyak. Ya lumayanlah. Bogor memiliki tempat ngopi itu hebat banget. Lebih hebat kalau Puncak punya tempat ngopi sekelas Ranin. Sudah kebayang kan. Dingin. Berkabut. Dan suasana tempat ngopi dengan aroma roasting menyusup ke penciuman. Ahhh! Ngayal terus. Lebih baik kita nikmati dulu yuk kopi di Ranin.









“sonofmountmalang”