Siapa yang suka MIE AYAM?
Tunjuk tangaaannnn!
Siapa yang suka MIE AYAM KUAH BABI?
Acungkan jempoolll!
Siapa yang suka MIE AYAM TOPING DAGING BABI?
Acungkan kakiii!
Kenapa harus dimulai dengan kalimat itu ya. Begini. Ceritanya. Saya tinggal di Sunter, di mana mayoritas penghuninya etnis China. Sebenarnya saya tidak suka nyebut kata etnis China. Wong mereka orang Indonesia, kebetulan saja matanya sipit. Sama halnya kaya orang Indonesia yang kulitnya hitam, logatnya Jawa atau cacat huruf F.
Ya, abaikanlah soal etnis itu. Nah, di Sunter itu, banyak sekali MIE AYAM enak dengan berbagai jenis mie. Mulai dari MIE KARET, MIE SIANTAR, MIE BANGKA, MIE PONTIANAK dan mie mie lainnya. Satu persatu saya coba ulas ya. Kali-kali ada yang gila MIE AYAM dan lagi tersesat di Sunter.
Perdana tulisan soal MIE AYAM ini mengulas tentang MIE AYAM AYUNG. Mie-nya beneran handmade. Tanpa bahan-bahan aneh. Pengolahannya pun masih tradisional. Pembuat mie-nya membuat mie di depan supaya orang-orang tahu kalau MIE AYUNG beneran asli buatan sendiri.
Katanya, pas saya ngobrol sama pembuat mie ayam, mas-mas yang nggak mau disebutkan namanya, “Mie-nya kita bikin sendiri. Nggak pake mesin. Harus manual. Soalnya bahan-bahannya nggak ada campuran aneh-aneh. Jadi nggak bisa pake mesin.”
Maksudnya campuran aneh-aneh bahan pengenyal dan sejenisnya. Ini murni, katanya, cuma telor sama tepung saja.
Dan memang sih, mie-nya itu empuk banget dan saya suka tekstur mie-nya. Cuma kadang saya nggak suka ngantrinya. Cari-cari momen saja kalau mau makan MIE AYUNG ini.
Harganya, hmmm…, lumayan murah sih. Sekitar 18 ribuan per mangkok. Gimana? Mau nyoba? Silakan.
Tunggu MIE AYAM selanjutnya yak!
“sonofmountmalang”