Sunda Aromanis

Pernahkah kamu, ketika aroma petrikor mengalir di pembuluh bumi, terperangkap di balik jeruji kaca, menyerap makna wangi dari secangkir surga dari tanah Sunda.

Apa yang kamu bayangkan? Secarik kertas berdebu, tertulis kata memori, tumpukkan kenangan semanis gula-gula, mengisi beberapa jengkal masa di mana kamu melangkahi setapak jalan.

Aku, merenungkan pantulan, seolah, jeruji kaca, pelayaran sederhana berisi masa di mana cinta mengalir dari langit begitu deras, untuk bumi, membawaku ke tanah berkabut Ciwidey, menutupi pucuk-pucuk pohon kopi, teh dan basahnya atap-atap genteng.

Di tanah suburnya, telah tumbuh sejuta bebijian, juga cinta di musim panen, kopi, milik seorang petani, bernama Dadang, seluas lima hektar dan gadis kampungan berparas langit senja, malu-malu menggoda dibalut senyum semanis ceri kopi.

Ah, sudahlahya. Tidak usah dilanjutkan.

“sonofmountmalang”

 

 

 

 

 

 

 


komen sebagian dari blogging!:))

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: