
Ada dua legenda yang diracik atas nama RANCA UPAS. Pertama, Ranca Upas berasal dari kata Ranca dan Upas. Ranca artinya rawa. Upas artinya pohon jenis Upas dari keluarga moraceae, yang dulunya, konon, di rawa ini banyak ditemukan Pohon Upas. Salah satu pohon beracun yang biasa digunakan untuk berburu di hutan, dengan mengoleskan racun ke ujung panah atau tombak. Nama Ranca Upas diberikan sesuai dengan kebiasaan ORANG SUNDA sih tepatnya, yang katanya, memberikan nama untuk suatu wilayah diidentikkan sesuai ciri-cirinya, kejadian atau kebiasaan. Alasannya sederhana, supaya mudah diingat. Yas, masuk akal sih.
Legenda kedua, menurut saya, ini paling menarik dari nama Ranca Upas. Kenapa? Karena legenda bisa lebih melegenda ceritanya. Jadi, katanya, dulu di daerah ini ada seorang tokoh perhutani orang WALANA. Pasti tahulah yah sejarah Lembang atau Ciwidey dan tempat-tempat gunung teh yang sarat dengan kompeni, di mana mereka memaksa penduduk lokal untuk menanam cengkeh, teh dan kopi. Nah, Si Upas ini menjelajah ranca, eh dia mati di ranca, tetapi jasadnya tidak pernah ditemukan.

Dari situlah muncul mitos, katanya, sebenarnya Si Upas ini masih suka ditemui oleh beberapa pencari kayu bakar. Jadilah mitos Ranca Upas sekaligus namanya menjadi nama wilayah Ranca Upas yang terus diceritakan dari jaman ke jaman. Sama lah halnya dengan mitos Tangkuban Perahu kan. Ya keles ada orang nendang perahu, kemudian perahunya kebalik dan jadi gunung. Heloowww! Tapi, itulah legenda. Sah-sah saja dikreasikan. Mungkin, kalau saya hidup di jaman legenda-legenda, saya palingan doyan MENGARANG SEGALA JENIS LEGENDA.
Terlepas dari serunya legenda tentang Ranca Upas, berkat namanya yang unik dan kebaikan bapak-bapak dari Perhutani yang sudah membuka Ranca Upas, kini siapa pun akhirnya bisa merasakan KEMPING MURAH di tempat dingin berkabut dan bebas menentukan spot kemping sesuka hati. Mau di bawah pohon-pohon Rasamala. Mau di samping danau kecil. Mau di dekat hutan. Mau di dekat parkiran. Mau di dekat toilet. Mau jauh dari toilet. Mau parkir mobil kemudian membuka tenda di belakang mobil. Bisaaa! Terserah kamu maunya kemping di spot mana. Tergantung mau jalan jauh bawa perlengkapan kemping kemudian terhindar dari keramaian atau selemparan kutang pink dari mobil sudah bisa kemping, namun kok terasa bukan kemping ya kalo masih bisa melihat deretan mobil parkir. Ehhh, terserah yang kemping donk. Suka-suka lah sih!






Lantas, apa yang wajib disiapkan untuk kemping di Ranca Upas?
- Bawa tenda dan perlengkapan kemping
- Tidak usah bawa tenda karena di Ranca Upas disewakan tenda segala ukuran dan tidak usah takut kehabisan, karena setiap warung menyewakan tenda dan perlengkapannya
- Bawa makanan dan sejenisnya untuk dimasak
- Tidak usah bawa juga nggak apa-apa, wong warungnya buka 24 jam
- Untuk menghangatkan badan di api unggun juga cukup membeli sebuntal kayu bakar seharga 15.000. Dua atau tiga buntal kayu bakar cukuplah sampai pagi kalau mau nongkrong terus di depan api unggun
- Bawa uang untuk beli-beli dan bayar tiket susulan, misalnya ngasih makan rusa atau main air di kolam. Nggak ngasih makan sama main air juga nggak apa-apa. Itu nggak penting-penting amat buat kehidupan kemping, kecuali mau narsis kalau loe udah pernah ngasih makan rusa dan foto bareng rusa di Ranca Upas. Alay!:))
- Kalau mau kemping lebih hemat lagi, bawa semua perlengkapan dan tinggal beli kayu bakarnya saja.
- Hindari ke toilet pada jam-jam genting. Kecuali mau nahan pipis atau nahan kebelet beol sampe lobang pantat melintir.
- Kalau mau berangkat kemping untuk personal atau keluarga, kayanya tidak perlu bertanya ke contact person-nya Ranca Upas, selain jawabnya lama, juga nggak begitu pentinglah. Kecuali untuk corporate atau komunitas dengan jumlah peserta ratusan yah. Nah baru deh koordinasi dengan pengurus Ranca Upas.
- Jangan terlalu berharap begimana mungkin ya, misalnya membandingkan Ranca Upas dengan Tanakita atau Legok Kondang atau camping ground milik swasta lainnya. Ini punya pemerintah/perhutani, jadi enjoy sajalah, sodara-sodara!
Spot kemping di dekat penangkaran rusa. Di sini lumayan di tengah. Tidak ramai, juga ke toilet masih bisa dijangkau dengan jarak sekitar 300 meteran. Pemandangan langsung hutan. Sambil tiduran, ngemil dan membaca buku sudah bahagia. Jangan terlalu siang membongkar tenda. Kecuali hujan, lanjutkan saja kempingnya. Kalau terang benderang seperti ini, meskipun masih berkabut, udara di pegunungan cepat sekali panasnya. Siapkan api unggun pagi hari untuk menghangatkan diri. Bersama si bolang, Virgillyan Ranting Areythuza Is that you wolf merupakan bacaan ringan Virgillyan. Nahhh! Kalau bacaan berat ini sih dia cuma acting doank. Semuanya menyambut matahari. Anyway, bercak di kamera karena jarang dipakai itu bikin KZL! Kabut sore di Ranca Upas siap mendinginkan suasana hati kalian semua!
Terakhir tidak usah takut kehabisan spot kemping. Ranca Upas itu luaasssss! Sewaktu saya kemping, itu ada dua komunitas yang kemping. Pertama, komunitas KEMAH KELUARGA memenuhi blok utama, tepatnya di bawah pohon-pohon rindang Rasamala dan dekat pintu gerbang. Kedua, komunitas mobil Escudo. Selebihnya rombongan-rombongan keluarga, rombongan anak kampus, rombongan ABG galau dan rombongan anak SMA dan ya ada juga sih pasangan yang mau bercinta di dinginnya tenda suasana Ranca Upas. Sotoy sih! Eh, tapi juga siapa larang coba! Mau enak-enak kok dilarang.
Selebihnya, jangan berharap ketemu Si Upas!
Dan,
SELAMAT BERKEMPING MURAH MERIAH DI RANCA UPAS, CIWIDEY, BANDUNG – JAWA BARAT.













“sonofmountmalang”