Screen Shot 2017-09-14 at 10.16.27 AM
Hario Coffee Bean Roaster – Silver. Sumber gambar dari sini.

Jauh sebelum dunia perkopian mengenal mesin coffee roaster atau pemanggang kopi secara otomatis, nenek moyang pengolah kopi di Afrika atau pun Indonesia terlebih dahulu mengenal memanggang kopi secara manual. Seperti halnya yang biasa dilakukan nenek saya di kaki Gunung Malang setelah memanen kopi hingga pada akhirnya dipanggang. Nenek biasa menggunakan kayu bakar dan alat pemanggangnya terbuat dari wajan gerabah tanah liat. Kapannya harus berhenti bukan berdasarkan timer di mesin canggih seperti sekarang, tetapi menggunakan perasaan, penciuman dan penghilatan. Kalau ragu, nenek saya mengambil beberapa biji kopi yang sedang ia panggang, kemudian ia kunyah. Semacam memakan sukro saja. Dari mengunyah biji kopi inilah indera pengecapnya mampu menentukan kapan kopi yang ia panggang sudah selesai atau belum.

img_2804
Salah satu spot manual roasting di Kintamani oleh petani setempat dengan menggunakan kayu bakar di tengah perkebunan kopi.
img_2803
Hasi manual roasting dengan kayu bakar dan wajan gerabah di Kintamani. Hasil roastingan tidak merata, tetapi kata petani kopi setempat bilang, bahwa hasil roastingan ini tetap akan disortir. Mana yang masuk ketagori dark dan mana yang masuk kategori medium.

Sayangnya, skill canggih itu tidak pernah diturunkan ke anak-anaknya, apalagi ke cucunya, macam saya ini. Bukan karena saya tidak mampu, tetapi keharusan meninggalkan kampung di kaki Gunung Malang untuk melanjutkan sekolah di Jakarta.

Melihat perkembangan kopi di Indonesia umumnya dan di kaum urban serta sub urban, khususnya di bagian pemanggangan kopi yang super canggih, membuat saya mengingat kembali kehidupan sang nenek beberapa puluh tahun silam. Kebayang sih kalau dia masih hidup dan melihat betapa canggihnya alat panggang kopi jaman sekarang, dia pasti nyembah alat itu dan meninggalkan kayu bakar serta wajan gerabahnya. Mungkin lho ya. Siapa tahu ternyata dia lebih menyukai manual coffee roaster ketimbang automatic coffee roaster.

Dari melihat manual coffee roaster ini terkadang saya rindu berat sama nenek. Maka, setiap kali mengingatnya, saya selalu melakukan satu ritual yang sering kali ia lakukan, yaitu memanggang kopi secara manual. Entah dengan wajan besi atau pun dengan wajan gerabah dan apa pun yang basic-nya dari gebarah dan bisa dibakar menggunakan api kecil atau pun kayu bakar. Kemudian bisa mencium aroma kopi dipanggang secara manual itu membuat saya bisa melepaskan rasa rindu pada sang nenek. Kalau kaum millenials yang ingin menggunakan manual coffee roaster tetapi tidak tahu harus berhenti kapan, tenang saja, kan ada SCAA ROAST COLOR KIT. Dijual di beberapa market place di Indonesia dan penjual perlengkapan kopi online. Bisa ditemukan di otten, bukalapak atau tokopedia. Hanya harganya saja yang cukup bikin perut melilit, harganya beredar di 4 jutaan. Oopss! Ya, belajar pake perasaan dan pengalaman yang sudah ditekuni bertahun-tahun saja. Macam nenek saya itu.

IMG_0512
Manual roaster menggunakan gerabah dan mini gas burner. Karena kalau pakai alcohol burnur tidak akan mampu menembus tebalnya gerabah. Kecuali menggunakan kayu bakar, nah baru bisa.
IMG_0526
Kemudian dituangkan kopi sekitar 100 gram. Kali ini saya blend kopinya. Arabika Gayo dan Robusta Gunung Malang.
IMG_0539
Nah, ini asisten saya, sedang saya didik menjadi barista dan pemanggang kopi manual. Lumayan lho saya gaji dengan manual brew keukopian secangkir. Eh, jualan.
IMG_0532
Untuk sementara hasil roastingan setelah berjalan beberapa lama menitnya.
IMG_0584
Menggunakan manual roasting harus siap pegal tangan karena terus mengaduk-ngaduk kopi supaya hasilnya rata.
IMG_0590
Nah kalau punya color roast kit, bisa diambil sample-nya untuk disamakan, kira-kira mau roasting level apa.
tool-R400100D-1_grande
SCAA ROAST COLOR KIT. Gambar diambil dari sini
IMG_0637
Tra raangg! Hasilnya. Siap di-brew secara manual.

Dan, dengan mengenang kebiasaan nenek saya menggunakan manual roaster atau manual roasting itu pulalah, saya mencari-cari alat pemanggang kopi manual atau dengan istilah lain handy roaster. Kapasitasnya pun tidak sebanyak menggunakan wajan gerabah atau pun wajan besi. Alatnya tetap sih lebih canggih dari yang nenek saya punya sewaktu di kaki Gunung Malang.

Seperti apakah Handy Roaster atau pemanggang kopi manual yang beredar di Indonesia? Berniat juga sih menggantikan alat memanggang kopi manual di rumah yang terbuat dari gerabah dengan handy roaster yang ya sedikit lebih modern bentuk dan bahannya.

Ada beberapa jenis Handy Roaster yang bisa dibeli di beberapa market place dan toko khusus perlengkapan kopi. Saya bikin lima list Manual Coffee Roaster atau Handy Roaster yang bikin mupeng para pencinta kopi manual di jagat raya! Berikut dengan estimasi harganya. Tentunya juga bisa dibeli di Indonesia.

  1. Hario Coffee Bean Roaster – Silver

Tahu kan brand Hario, memang satu brand ini memiliki produk untuk perlengkapan, yang bisa dibilang komplit plit plit! Mungkin kalau kiamat datang, alat ngopi dari masing-masing produknya Hario wajib dibawa. Jangan lupa kopinya juga dibawa ya.

Nah, Hario Coffee Bean Roaster – Silver kapasitas dalam sekali roasting itu tidak begitu banyak. Ya, cukup untuk tiga kali menyeduh kopilah. Kalau dihitung gram, kapasitas sekali roasting menggunakan Hario Coffee Bean Roaster – Silver itu sekitar 50 gram. 50 gram itu tergantung menyeduh kopinya menggunakan aliran apa. Aliran 1/12 atau 1/15 atau 1/18 atau kalau saya sih 1/19. Kalau ditanya kenapa, ya supaya tidak ikut-ikutan trend saja. Hahaha!

Oh, ya! Jangan lupa, kalau membeli Hario Coffee Bean Roaster – Silver, wajib juga membeli Mini Gas Burner. Ya, ini sih sudah sebuah kewajiban bagi yang doyan ngopi untuk memiliki alat ini. Kalau nggak punya sih, ya bisa dibilang dosa besar!

Harga untuk Hario Coffee Bean Roaster – Silver pun cukuplah bikin dompet terseok-seok di tengah bulan. Harganya berkisar 6.655.000 – 5.300.000 rupiah. Tergantung market place atau pun e-commerce mana yah.

  1. Coffee Mini Roaster Small

Screen Shot 2017-09-14 at 10.13.33 AM
Sumber gambar Coffee Mini Roaster Small diambil dari lazada.

Kalau Hario Coffee Bean Roaster – Silver dirasa mahal untuk ukuran dompet kalian, ada pilihan versi murahnya dengan kapasitas lebih banyak. Bisa memanggang kopi sekitar 300 gram. 300 gram itu paslah untuk berbisnis kopi kecil-kecilan yang kopinya roasting sendiri. Ah, ini sih cita-cita saya banget punya manual roaster atau handy roaster kaya begini. Beli aja apa yah. Oh, ya, kalau Hario Coffee Bean Roaster – Silver, maka si Mini Coffee Roaster Small ini Made In China. Ah, iya! Apa sih sekarang yang nggak bisa dibikin sama Negeri Tirai Bambu ini. Hebat yah! Kita kapan ya bisa kaya Jepang atau China, yang bisa membuat alat-alat manual brew atau manual roaster sendiri dengan design atau pun inovasi kekinian. Uhuk!

Harga untuk bisa memiliki Mini Coffee Roaster Small ini masih layaklah dikategorikan murah. Harganya sekitar 1.250.000. Plus mini gas burner-nya bisa jatuh di harga 1.700.000 rupiahan. Kalau punya yang punya syphon dan dapat paketan Alcohol Burner atau Alcohol Stove, enakan pakai itu sepertinya, apinya tidak terlalu tajam untuk handy roasting. Tidak punya bandlingan syphon pun masih bisa tenang. Cari saja Alcohol Burner di market place. Murah meriah dan banyak pilihan. Ya masih setimpal sih untuk kalian para penikmat kopi sejati.

Screen Shot 2017-09-14 at 10.14.40 AM
Alcohol Stove Mini Ultra-light Spirit Burner.

 

 

  1. Nuvo Eco Ceramic Handy Coffee Bean Roaster

Kerajinan tanah liat atau ceramic yang crafting-nya mementingkan kualitas dan kesempurnaan, selain Jepang, bisa dibilang sih negara Korea masuk kategori mementingkan estetika dan kualitas. Mungkin itu juga yang mendorong salah satunya diciptakan Nuvo Eco Ceramic Handy Coffee Bean Roaster. Kapasitasnya pun tidak begitu banyak. Memuat sekiar 30 – 70 gram biji kopi. Cara segar dan cepat untuk memiliki biji kopi fresh after roasting. Kebayang sih wanginya ketika biji kopi mulai mematangkan bentuk dan warna sesuai keinginan. Hmmmm! Wanginya pasti enak.

Untuk harga, ya masih masuk akal sih. Harganya sekitar 1.042.000 atau sekitar 10 kali nongkrong di Starbucks yah dengan memesan makanan dan minuman. Hehehe!

Screen Shot 2017-09-14 at 10.13.46 AM
Sumber gambar Nuvo Eco Ceramic Handy Coffee Bean Roaster
  1. Dr. Mahn – Handy Roaster

Satu lagi Dr. Mahn Handy Roaster Coffee Made in Korea yang memiliki kapasitas cukup banyak. Sekitar 150 – 200 gram. Bahannya pun lumayan berkelas. Dari stainless steel dan kayu oak. Kalau di Indonesia nih produksinya pasti sudah pakai kayu jati kan yah.

Pengen punya Dr. Mahn Handy Roaster Coffee? Ya, koceklah dompet kalian dengan menyodorkan uang sekitar 725.000 rupiah. Masih okehlah dengan kapasitas sampai 200 gram mah sih.

s-l1600
Sumber gambar
  1. Yami Handy Roaster Ceramic

Kalau dompetmu tidak kuat-kuat amat melayani hand roaster coffee di harga satu sampai empat, masih ada kok harga yang lebih murah dari itu. Beli saja Yami Handy Roaster Ceramic ini. Kapasitas tidak banyak. Hanya 50 – 70 gram kopi. Masih cukuplah untuk beberapa kali ngopi dalam sehari. Harganya pun okeh banget. Hanya sekitar 390.000 rupiah. Murah kan. Made in China lho ini.

Screen Shot 2017-09-14 at 10.13.56 AM
Sumber gambar Yami Handy Ceramic Roaster

Masih nggak mampu beli? Ya udahlah, kaya saya ini. Pergi ke Pasar Mayestik. Merayu mbo mbo jowo supaya dikasih harga murah untuk sebuah gerabah dari tanah liat ini. Ya, jatuhnya setelah ditawar, hanya sekitar 70.000 rupiah.

Apa pun alatnya, yang penting kita, para penggemar manual coffee roaster masih bisa berekspresi dan bereksperimen dengan kopi yang di-roasting secara manual.

Selamat mencoba!

 

“sonofmountmalang”


7 responses to “5 Manual Coffee Roaster atau Hand Coffee Roaster Terbaik yang Bikin Kalian Mupeng!”

  1. nyonyasepatu Avatar

    Aku mau gerabahnya aja deh

    1. sonofmountmalang Avatar

      Sangat budget concern sekali kaya saya sihhhh:))

  2. Farizqi Avatar
    Farizqi

    Hendak tanya, KLO yg Yami ceramic gampang pecah tidak ya?


    https://polldaddy.com/js/rating/rating.js

    1. sonofmountmalang Avatar

      Yang namanya keramik, kalo kebanting ke lantai pasti pecah sih, cuma yang pasti tergantung pemakaian dan pemberian apinya. Api jangan terlalu besar dan malah kalau bisa nemu gerabah kecil ya pakai gerabah aja. Harganya bisa lebih murah, hasilnya juga bagus. Tapi kalau mau sedikit lebih bergaya, jangan yami, sekalian aja pakai mini roaster yang diputar😉😉😉👌👌👌

  3. Dita Avatar

    judulnya klikbait banget ya kaaaak

    1. sonofmountmalang Avatar

      Nggak kooookkk. Masih relate ke kontennya yaaaa. Hahhahaha!

      *pembelaan diri

komen sebagian dari blogging!:))

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: