Dongeng Pengantar Tidur “Hantu gadis bunuh diri di kebun tomat bergentayangan” akan kembali dilanjutkan. Beberapa malam lalu, dongeng terhenti ketika para dukun sepakat untuk membongkar kuburan sang gadis.
Dukun pun berkumpul dan beberapa pemuda desa serta orang-orang yang dituakan. Mereka memiliki rencana bersama, yaitu membongkar makam sang gadis. Menurut kepercayaan mereka, jika kaki-kaki sang gadis ditusuk banyak jarum, arwahnya tidak akan bisa berjalan.
Namun entah kenapa, makam yang tadinya akan dibongkar pun tidak jadi. Menurut sebagian gosip penduduk, mereka tidak memiliki budaya membongkar makam dan mungkin ada konsekuensi lainnya. Bisa juga ternyata ada keberatan dari pihak keluarga. Akhirnya dukun, pemuda dan orang yang dituakan memiliki alternatif lain. Mereka menunggu ramai-ramai di kuburan hingga larut malam sambil membacakan ayat suci. Tujuannya hanya satu, supaya si arwah gentayangan tidak berani keluar dari dalam kubur dan mengganggu para penduduk di malam hari.
Jurus itu cukup berhasil. Beberapa malam kemudian, penduduk desa tidak lagi melihat penampakan. Cuma masalahnya, tidak semua merelakan hidup malamnya dihabiskan di kuburan hanya untuk membuat sang arwah tidak berani keluar dari kubur.
Ide brilian pun muncul. Makan ditutup plastik. Semacam diungkep plastik. Ditutup rapat-rapat dari berbagai sisi. Nah, kalau sudah ditutup begini, sang arwah tidak bisa keluar lagi karena tidak bisa menembus plastik. Setelah ditutup plastik, dukun dan pemuda serta orang yang dituakan memberikan pernyataan, bahwa malam-malam selanjutnya akan aman. Arwah tidak bisa lagi keluar dari kubur karena tertutup plastik. Tetapi semua tetap berjaga-jaga sampai kondisi seratus persen aman dari arwah gentayangan.
Malam demi malam pun dilalui oleh penduduk desa. Dari kondisi genting, secara perlahan suasana malam kembali normal. Butuh waktu sekitar tiga bulan untuk kembali normal. Anak-anak mulai berani bermain petak umpet di jelang senja, mengaji sehabis magrib di mesjid, pos ronda mulai membakar api unggun dan suasana malam tidak sebegitu menakutkan.
Setelah melewati tiga bulan, suasana malam 100% normal seperti sedia kala. Semua penduduk sudah melupakan kejadian bunuh diri tergencar, pertama dan satu-satunya dalam sejarah kehidupan di kaki Gunung Malang.
Namun cerita hantu di tempat-tempat mistis lainnya masih selalu ada menjadi bumbu cerita di kaki Gunung Malang. Seperti apa lagi ceritanya?
Tunggu saja sampai Dongeng Sebelum Tidur lainnya.
“sonofmountmalang”