Kalau kalian suka main di dingin-segarnya air berlimpah ruah sampai puas kedinginan, coba saja datang ke Gunung Bunder, Bogor. Kalian bisa bermain dari satu curug ke curug lainnya semampunya kalian.
Salah satu curug di Gunung Bunder yang wajib kalian kunjungin adalah Curug Seribu. Kenapa disebut Curug Seribu? Apakah di satu lokasi itu ada sekitar seribu curug? Atau biaya masuknya seribu? Atau ada cerita lain soal seribu?
Alkisah, jaman dulu, jauh sebelum Gunung Bunder menjadi tempat wisata untuk umum, banyak sekali cerita yang menyelimuti curug ini. Banyak yang bilang, di curug ini sering kali orang hilang begitu saja. Sering kali tiba-tiba yang datang melewati curug ini kesurupan. Bahkan banyak juga yang melihat penampakan. Cerita-cerita mistis berseliweran bertemakan curug ini dipelihara oleh penduduk di sekitar Gunung Bunder. Karena terlalu banyak cerita, kisah, kejadian dan hal-hal berbau gaib, maka lahirnya nama Curug Seribu. Seribu kisah mistis, seribu korban hilang dan seribu kejadian yang tidak bisa dijelaskan dengan akal waras.

Curug Seribu, salah satu raksasa air yang terjun bebas dari ketinggian, menghajar dasar berbebatuan tanpa ampun, melahirnya cekungan dalam dan gulungang-gulungan disertai gemuruh tiada henti. Jika tidak bisa berenang, jangan SOTOY berenang di Curug Seribu. Bukan karena kemistisannya, akan tetapi ketidakberdayaan wisatawan amatiran menghadapi arus dan dalamnya Curug Seribu.
Untuk sampai di Curug Seribu pun tidak semudah kita jatuh cinta, tetapi sesulit mendapatkan cinta dari rasa jatuhnya kita pada seseorang. Perjuangan jatuh bangun, turunan terjal, batu-batu tajam dan pijakan-pijakan serapuh kita saat jatuh cinta dengan brutal. Batu-batu terasa licin berair-berlumut, seberlumut jomblo kalian berharap cinta datang begitu saja. Terkadang bisa saja kita terpeleset ke jurang, berbatu terbentur kepala hingga hilang akal dan mati seketika jika saja kalian tidak bisa menemukan pegangan untuk hidup. Tidak mudah memang jalan menuju Curug Seribu. Hati-hati di atas jalanan berbatu licin, turunan tangga kayu dan menyusuri setapak jalan di sisi tebing, di sisi jurang. Aturlah napas seperti ketika bercinta, tetap fokus ke jalan. Berpegang erat-erat seperti pertama kali orgasme di atas ranjang. Terus melaju seperti saat kalian mengejar perempuan, apa pun yang terjadi, apa pun bisikan dari sekitar dan apa pun suara di depan. Karena hanya itulah cara menuju Curug Seribu.

Membutuhkan waktu sekitar satu jam dari tempat mobil terparkir. Menyusuri setapak jalan dengan aroma khas hutan, aliran sunga-sungai kecil, yang jika kalian haus, bisa segera diminum untuk membasahi tenggorokan dan menyegarkan lelahnya hidup kalian.
Di beberapa turunan terjal, saya berpapasan dengan beberapa anak muda. Mereka selalu bertanya hal sama, “Bang, sendirian aja bang? Nggak takut, bang? Di curug sepi lho bang.”
Dengan santai, saya bilang, “Udah biasa sendirian.” Salah satu di antaranya nyeletuk, “Yahh, jomblo nih si abang.” Dalam hati saya, “Bodo amattt!” sambil melanjutkan perjalanan.
Di satu spot, terdapat pos kecil. Di sanalah kita harus mendaftarkan diri dan membayar karcis 10.000. Ketika ditanya kenapa didata, katanya kalau hilang, kita tahu siapa namanya dan kalau mayatnya ketemu, minimal kita tahu harus dikirim ke mana. Hahaha! Sa aje kuya!
Setelah berjalan santai, mulai terdengar gemuruh keras. Pastinya sudah dekat. Oh, ternyata masih jauh. Suara gemuruhnya nyaris terdengar di jarak 500 meter. Saya semakin tidak sabar ingin segera melihatnya dan segera bercinta sampai lemas. Ahahah! Skandal MAKE LOVE di CURUG SERIBU.MP4 dong jadinya yah. Tolong jangan disebarkan kaya kasus seks anak UI dan anak Samarinda yang sedang nge-heits yaaaaa. Lagian saya tidak bercinta pun dengan siapa pun di Curug Seribu, hanya bersenggama bersama alam semesta, air yang mengalir deras dan bebatuan.
Gemuruh semakin kencang dan cahaya matahari mulai terang di depan. Ketika sampai di gerbang terbuka Curug Seribu….

Selamat bermain air dan cobalah untuk TIDAK MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN! Kalau buang sembarangan di Curug Seribu, gue doain kelelep! Kesel sama yang buang sampah sembarangan dan juga nggak dibersihkan sama pihak yang berwenang. Sekian….!
*Semua foto dan video menggunakan SAMSUNG S8.
“sonofmountmalang”