
Curug, di beberapa daerah di Jawa Barat selalu memiliki cerita mistis, berpenghuni, didiami sesosok asing semacam hantu, jurig, ririwa dan menjadi tempat mandi bidadari ketika pelangi sehabis hujan melengkung dari utara ke selatan. Di kaki Gunung Malang, dulu, ada satu curug, yang kalau tengah malam tiba pasti terdengar suara perempuan mandi, berenang dan tertawa-tawa kegirangan. Jika dilongok menggunakan senter, suara hilang seketika dan besoknya yang nengok sawan alias demam. Itu di kaki Gunung Malang, berbeda lagi dengan penampakan di salah satu curug di Bogor, yaitu Curug Cigamea.
Kaya apa ceritanya dan penampakannya? Kita baca dulu tulisannya sambil menunggu visual penampakan di Curug Cigamea.
Curug Cigamea terletak di Pamijahan, Bogor, Gunung Bunder atau lebih banyak juga orang bilang Gunung Salak Halimun. Tidak jauh dari pintu gerbang selatan jika kalian masuknya melewati gerbang selatan. Kalau arah dari Jakarta sih enaknya lewat pintu gerbang utara. Melewati pintu gerbang utara alias Jalan Gunung Bunder itu lebih enak, kenapa? Karena banyak spot untuk berfoto dan berhenti menikmati suasana hutan. Kalau melewati gerbang selatan, cenderung lebih ramai dengan vila-vila dan rumah penduduk dan lebih padat kendaraan serta bis. Saya sarankan masuk melalui pintu utara sih. Kecuali bulan-bulan November 2017 ini. Tidak disarankan masuk lewat gerbang utara. Karena sedang dibeton jalan menuju ke hutan dan di dalam hutannya. Jadi mau tidak mau harus melalui gerbang selatan.
Curug Cigamea tidak jauh dari gerbang selatan. Curug dengan track paling manusiawi rasanya. Sudah diberi jalan setapak dan anak kecil pun bisa berjalan. Cuma memang ada sedikit masalah di beberapa wisata Gunung Bunder. Masuk per orang itu sekitar 10.000 per orang ditambah tiket mobil 15.000/mobil. Kemudian ketika sampai di lokasi parkir Curug Cigamea, akan diminta lagi parkir mobil 10.000 dan tiket masuk per orang/10.000. Berlapis ya bayar membayar saja. Apa susahnya dikelola pemerintah dan kemudian dibuat bagus dan pembayaran satu pintu. Ehhh, lupa kalau kita tinggal di Indonesiaaaaa, sodara-sodaraaa!
Lalu, penampakan seperti apa yang seringkali muncul di Curug Cigamea? Penasaran?
Inilah penampakan di Curug Cigame…..!












Penampakannya itu dalam bentuk manusia. Mereka bahagia sekali main di curug. Seolah-olah tidak pernah melihat air sebanyak itu. Hahahha! Kasihan yah. Weee! Di Curug Cigamea bisa dikatakan karena paling mudah diakses, jadi paling ramai pengunjung. Mulai dari orang tua, sampai anak-anak. Mereka tidak ingin bersebentar main di curug.



Buat kamu yang energinya masih gede dan napasnya sekuat kuda, disarankan janganlah ke Curug Cigamea. Terlalu mudah dan terlalu ramai. Cobalah ke curug yang tracknya lebih susah dan menantang. Curug apakah itu? Tunggu jalan-jalan saya ke curug selanjutnya.
Cat. “Foto hasil Samsung S8 memang tidak bisa menyaingi DSLR, hanya saja pakai Smartphone ini segalanya jadi lebih praktis dan ringan dibandingkan harus bawa-bawa DLSR sebagong.”
“sonofmountmalang”