Pour over merupakan satu dari sekian banyak metode menyeduh kopi manual paling cepat, efisien, praktis dan menghasilkan seduhan terbaik di kelas manual brew dengan sejarah yang sangat panjang. Ditemukan seorang entrepreneur wanita Jerman kelahiran 30 Januari 1873, bernama lengkap Amalie Auguste Melitta Bentz. Menurut sejarah di beberapa tulisan digital, Mellita merasa kecewa dengan hasil percolator atau kalau di Italia disebut dengan mokapot atau mokastove. Cara kerja percolator dan mokapot sebenarnya hampir sama. Bisa dibilang samalah. Hanya saja berbeda nama penemunya dan istilahnya saja. Kalau percolator ditemukan oleh Sir Benjamin Thompson (1753 – 1814), sementara Mokapot itu sama Alfonso Bialetti (1888 – 1970). Kalau dilihat-lihat secara tahun, mungkin Alfonso Bialetti itu mengembangkan model percolatornya Sir Benjamin Thompson. Cukup yah. Di sini kan membahasnya Melitta.

Menurut Melitta, kopi yang dihasilkan percolator itu masih mengandung ampas, meskipun sedikit. Bagi dia, ampas kopi ya tetaplah mengandung ampas. Dari situlah Melitta merasa terpanggil untuk mencari cara menyeduh kopi tanpa ampas. Menurut dia juga, kalau menyaring kopi menggunakan kain juga cukup merepotkan karena harus dicuci dan dibersihkan. Nah, kalau kopi saring di beberapa kedai di Jakarta atau daerah kan saringannya sudah berwarna tidak karuan ya, itu kira-kira dicuci atau nggak sih? Weee!

Berawal masalah kopi berampas itulah, Melitta iseng menggunakan kertas blotting dari buku latihan anaknya bernama Willi. Kemudian dia membuat corong dari kertas. Corong kertas dimasukan ke dalam cangkir logam kuningan dan Melitta melubanginya menggunakan paku. Dipraktekanlah cara menyeduh pour over dan hasilnya memuaskan tanpa ampas. Penemuannya ini kemudian dipatenkan pada 20 Juni 1908 dengan merk dagang M. Bentz dan berhasil menjual 1.200 penyaring kopi pada tahun 1909.

Seiring dengan bergeraknya waktu, Melitta pun menjadi salah satu brand di dunia perkopian Jerman dan terkenal hingga kini. Kalau kalian browsing di e-commerce atau marketplace, kalian akan menemukan brand Melitta dengan beberapa produknya. Tidak percaya, cek saja langsung Melitta. Siapa tahu mau koleksi buat di rumah.

Dari Melitta inilah sejarah pour over dimulai, puncaknya di era MILLENIALS dan GEN Z di Indonesia, perlengkapan kopi manual berkembang cukup pesat. Semua orang berbondong-bondong membeli dan mengoleksi semua perlengkapan manual brew ini, khususnya pour over.

Lalu, ada di range harga berapa sih pour over paling bergengsi di jagat perkeukopian Indonesia yang wajib dimiliki coffee shop atau personal cafe di rumah masing-masing? Inilah 10 pour over termahal yang beredar di pasar Indonesia

1. Kinto – Brewer Stand Set 4 Cups

Peringkat pertama dari alat dengan metoder pour over yang memiliki harga termahal jatuh ke Brand Kinto. Salah satu brand untuk perlengkapan kopi dari Jepang ini berdiri pada tahun 1972. Termasuk cukup tua lah dibandingkan dengan trend kopi di Indonesia yang baru beberapa tahun belakangan naik daun.

Untuk bisa memiliki Kinto – Brewer Stand Set 4 Cups ini, kalian harus mengeluarkan uang receh sekitar 2.550.000 rupiah. Kapasitas kopi yang dihasilkan sebanyak 4 cups atau 700 ml. Bahannya mungkin yang bikin dia mahal ya, terdiri dari kayu walnut, brass, Stainless & Heat-resistant glass. Meskipun brand-nya Jepang dan di-design di Jepang, MADE IN-nya tetap China ya! Kalau MADE IN JAPAN, harganya mungkin nggak 2.550.000, tapi 5.000.000 kali ya.

754387_9e034c35-3419-4b94-a5f9-574dc770d2c4_700_700
Kinto – Brewer Stand Set 4 Cups. Source: Tokopedia

2. Kalita – Wave Tsubame 185 Copper

Pilihan termahal kedua jatuh ke salah satu brand Jepang, lagi, yakni Kalita. Wave Tsubame 185 Copper. Kalau kalian lihat gambarnya, keren, kokoh dan sangat handmade bentukannya. Kalau kebetulan browsing di youtube dan ada iklan Kalita, yang ditunjukkan adalah keseriusan dan ketelitian si pembuatnya secara manual, dengan kemahiran tangannya. Mungkin ini yang menyebabkannya jatuh di harga 2.200.000 rupiah. Bahannya tembaga, dibuat dengan tangan, kapasitas kopi yang dihasilkan bisa mencapai 2 – 4 cups dan tentu saja MADE IN JAPAN.

Untuk kalian yang suka sekali dengan sentuhan handcraft atau handmade, terlebih buatan tangan orang Jepang, silakan beli dua dan kalau sudah tidak dipakai, saya rela beli seperempat harga. Hahaahah!

kalita-wave-tsubame-185-copper-1515466818-43236187-c121b3a32e155472c12e1ac7edfa4dd0-webp-zoom
Kalita – Wave Tsubame 185 Copper. Source: Lazada

3. Melitta Ready Set Joe Single

Posisi ke tiga ditempati brand si empunya penemu pour over, Melitta Ready Set Joe Single. Harganya berada di angka 1.951.000 rupiah. Tidak semua e-commerce atau marketplace ada, dan nampaknya brand Jerman, khusus kopi, masih jarang ditemukan di Indonesia. Untuk beberapa produknya Melita dikirim langsung dari luar negeri jika pun membeli di e-commerce.

Jadi, memang paling gampang membeli brand Jepang. Lebih mudah ditemukan.

melitta-ready-set-joe-single-cup-coffee-brewer-black-8-pack-intl-1516830138-60676048-b8fe9404d7b5a39d0ff8f5c97d0b1b4f-webp-zoom
Melitta Ready Set Joe Single. Source: Lazada

4. Manual Coffeemaker N°2

Setelah melihat brand-brand Jepang, saya jatuhkan peringkat ke empat untuk alat pour over ini ke brand milik USA dengan nama huckberry – Manual Coffeemaker N°2. Udah tahu kan MADE IN-nya mana? Made in China tepatnya. Bahannya perpaduan bambu dan gelas dengan kapasitas air mencapai 600ml. Secara bentuk sih tidak begitu keren ya. Tapi entah apa yang menyebabkannya mahal. Kelebihannya, menurut story brandnya, alat ini bisa langsung dialirkan ke cangkir kesayangan. Padahal Kalita atau Kinto juga bisa langsung dialirkan ke cangkir sih ya. Kecuali nyeduhnya sekaligus 1000ML, baru deh nggak bisa ke cangkir.

Harga yang dijatuhkan untuk Manual Coffeemaker N°2 ini adalah 1.750.000 rupiah!

manual-coffeemaker-n2-1485301108-23366031-eda5871a6768145b4647114acab03897-webp-zoom
Manual Coffeemaker N°2. Source: Lazada

5.Kalita – Wave Tsubame 185 Stainless

Kembali lagi ke Kalita, dengan produk Wave Tsubame 185 Stainless Steel, menduduki posisi ke lima di metode pour over dengan harga di angka 1.350.000 rupiah. Dibuat dengan tangan yang menjadikannya masih terasa mahal dan tentunya MADE IN JAPAN. Kapasitasnya mampu menampung 2 – 4 cups kopi. Sangat pas untuk menjamu 4 orang tamu di rumah dan atau menyeduh sekaligus untuk 4 orang di coffee shop.

kalita-wave-tsubame-185-stainless-1515470868-20301777-dffa42179651e445108e27957a79c153-webp-zoom
Kalita – Wave Tsubame 185 Stainless. Source: Lazada

6. Hario Dripper V60 Copper

Pilihan selanjutnya Hario Dripper V60 Copper ada di posisi ke enam. Harga untuk metode pour over ini berhenti di angka 1.320.000 rupiah. Made in Japan, bahan terbuat dari tembaga dan untuk kapasitas bisa untuk 1 sampai 4 orang alias 1 – 4 cups

hario-v60-metal-coffee-dripper-02-copper-1469432326-2619748-42bf4b473964f685a8730385a7750d31-webp-zoom
Hario Dripper V60 Copper. Source: Lazada

7. Hario Dripper V60 Metal

Kalau kalian pergi ke coffee shop yang di meja baristanya terpajang Hario Dripper V60 Metal dan kalian memesan kopi dengan metode pour over, lalu rasanya kurang cocok dengan lidah kalian, jangan salahkan alatnya. Salahnya siapa yang brew ya. Weeee! Karena alat ini termasuk mahal untuk ukuran kantong saya. Jadi, karena mahal, maka hasil kopinya harus mahal juga dirasa. Harganya stuck di 1.170.000 rupiah untuk posisi ke tujuh termahal versi saya. Sangat cocok dengan konsep coffee shop berbau industrialis. Ya, minimalis juga cocok sih. Yang nggak cocok buat saya harganya aja sih.

Bahannya terbuat dari metal dan karet, dilengkapi dengan sendok kopi dan masih MADE IN JAPAN! Mau? Yuk! Cek isi dompet dulu.

hario-v60-metal-dripper-cokelat-1512747072-0624637-bbbd73f06f2c3b6434ade980f74b6cd2-webp-zoom
EntHario Dripper V60 Metal. Source: Lazada

8. Kono – Meimon 4 Person Coffee Dripper Set

Hampir semua ya, produk-produk pour over kebanyakan dari Jepang. Kalau dilihat di coffee shop dan marketplace, memang brand Jepang paling banyak dijumpai dan gampang dicari. Harganyanya bervariasi. Mulai dari 150.000 sampai 2.000.000. Kalau saya sih mampunya beli Hario Dripper V60 Red VD-02R yang harganya cuma 100.000 rupiah saja. Secara fungsi 100% sama. Hanya secara estetika, penampilan dan gengsi saja bedanya sih. Plus, harga juga beda. Untuk Kono Meimon 4 Person Coffee Dripper Set ini kalian harus menggelontorkan uang sebanyak 1.160.000. Saya tempatkan dia di posisi ke delapan termahal. Ya, kan. Mahal kannn? Beli 4 lah untuk membuat mini coffee shop. Yuk!

kono-meimon-4-person-coffee-dripper-set-sakura-wood-handles-1515485830-91788577-cb965897d3c9ff19890a3dda7fdcb46f-webp-zoom
Kono – Meimon 4 Person Coffee Dripper Set. Source: Lazada

9. Alto Air II

Kalau tidak suka dengan brand Jepang, ada juga nih brand dari Inggris yang menempati posisi ke sembilan termahal versi saya, yaitu Bairro Alto dengan harga 1.090.000 rupiah. Bahannya alumunium dengan lapisan copper dan kapasitasnya 1 – 4 cups. Kalau punya uang, saya tetap mau Kinto yang ada di urutan pertama saja. Hahaha!

alto-air-ii-copper-aluminium-coffee-dripper-1478853914-24093511-fb542c742a293e3cbdacab25fa1a6da4-webp-zoom
Alto Air. Source: Lazada

10. Hario – V60 Pour Over Decanter

Posisi ke sembilan ditempati lagi-lagi brand Hario, namun kali ini untuk produk Hario – V60 Pour Over Decanter. Bahannya glas tahan panas dan stainless steel dengan kapasitas mencapai 700 ml. Untuk jualan maual brew metode pour over, bisa lah sekali brew menghasilkan 3 botol kopi kurang 50 ml. Harga jual harus 35 ribu ya, supaya cepet balik modal. Eeehhh!

Untuk mendapatkan Hario – V60 Pour Over Decanter ini, cukup meneteskan uang sebesar 1.040.000 rupiah! Murah kaannn!? : P

59f842b826b7e786849788
Hario – V60 Pour Over Decanter. Source: Otten.

Nah, itulah list 10 produk untuk metode pour over yang ditemukan Amalie Auguste Melitta Bentz, kemudian menjadi brand pour over M. Bentz, seiring perkembangan zaman, brand-nya kini lebih simple, yaitu Melitta dan memiliki karyawan sampai 2014 itu sekitar 3.737 karyawan. Amazing, Mel! Sok kenal ya saya.

Kalau kalian sudah membeli salah satu dari list di atas, kita siapkanlah belajar brew ala-ala pour over. Siapkan grinder, siapkan timer, siapkan timbangan, siapkan kettle, siapkan air panas 94 derajat, siapkan alat pour over, filter paper dan siapkan single origin idola kalian masing-masing.

Selanjutnya, giling kopi, kalau saya sih gilingnya suka-suka, tidak ada aturan baku harus khusus menggunakan gilingan untuk V-60. Saya giling sesuai selera saya maunya lagi digiling. Kadang coarse, kadang medium, kadang fine. Kalian juga bisa bebas menentukan selera kopi sendiri kalau punya alat sendiri. Kalau aturan orang-orang di coffee shop itu 12 gr per 150-180 ml air, saya mah 18 gram per 150 ml air. Tidak suka kopi cewer-cewer meskipun pakai pour over, kopi harus tetap kuat! Yah, namanya juga selera.

Sudah siap semuanya. Yuk! Bikin! Selamat ngopi manual ala pour overrrrrrr!

Screen Shot 2018-02-08 at 10.50.24 AM
Foto diambil dari keukopian

“sonofmountmalang”


2 responses to “BERKAT MELITTA BENTZ, LAHIRLAH 10 POUR OVER PALING MAHAL DI DUNIA PERKEUKOPIAN INDONESIA! CEK YUK APA AJA.”

  1. nyonyasepatu Avatar

    Mahal2 amat yaaa gadget kopi

    1. sonofmountmalang Avatar

      Beli ya bikin dompet kerepes

komen sebagian dari blogging!:))

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: