
Karena dunia kempingan atau pun jalan-jalan sedang sepi, jadinya untuk sementara kita isi dengan dunia kopi dulu ya. Kebetulan, dengan sengaja, saya beli dari hasil jalan-jalan ke wilayah Pangalengan. Untuk kali ini, kopi yang dibeli dari oleh-oleh jejalanan yaitu Kopi Malabar Indonesia, di mana kedainya sudah saya kunjungi juga dan mencicip kopi di sana.
Nah, di rumah, kopi ini, untuk sementara akan saya bikin dengan metode V60. Dengan gramasi kurang lebih 20 gram. Berbeda dengan roastingan Malabar Mountain Coffee yang light to medium roasting, si Kopi Malabar Indonesia ini roasting-nya lebih dark.



Ketika digiling pun warnanya lebih hitam. Meskipun dark roast, tetapi si citarasa notes kopinya masih berasa. Asam-asamnya, manis-manisnya, berasa ada pedesnya di mulut, sepetnya dan wangi khas Kopi Malabarnya masih eksis. Cuma tidak se-strong saat saya minum di kedainya. Mungkin karena metode brew-nya saja yang berbeda. Kalau saat itu metodenya menggunakan mesin espresso, sementara yang saya bikin menggunakan metode V60.







Jika dibandingkan dengan dua metode ini, saya lebih suka di-brew secara manual. Tidak pakai mesin. Coba nanti pakai manual brew lainnya ya. Nah, kalau berminat Kopi Malabar, di Jakarta pun sudah gampang dibeli di coffee shop atau di marketplace juga bisa.
Lebih jelas prosesnya bisa dilihat di video ala-alanya sih.
“sonofmountmalang”