
Pertanyaan klasik dari beberapa teman di kantor ketika saya bilang, “Mau nyoba KOPI WINE?” Mereka bertanya hal yang sama, “Bisa bikin mabok? Halal nggak?” Nah, itu saya jawab belakangan saja ya. Sebelum ke sana, sedikit mengulas tentang Kopi Wine ini. Semoga saya belum nulis di blog ini sebelumnya.
Kaya apa sih Kopi Wine? Jangan bayangkan sepert wine-wine dari anggur di belahan negeri Eropa sana ya. Kalau minum sebotol dua botol bisa keleyengan. Ini wine beda. Lebih tepatnya hanya sekedar penamaannya saja. Bukan wine serupa wine anggur. Soalnya beberapa orang berpikir, KOPI WINE ini prosesnya adalah ceri kopi dipanen, lalu dihancurkan, kemudian diambil sarinya, lalu didiamkan di gentong kayu selama beberapa bulan, kemudian baru dinikmati. Begitu di kepala orang proses pembuatan kopi wine. Padahal sih bukan begitu.
Kopi Wine diproses menggunakan teknik fermentasi. Yaitu, dengan memasukan ceri kopi ke dalam tempat tertutup. Biasanya petani menggunakan karung plastik. Ceri kopi dimasukkan ke dalam kantung-kantung plastik untuk mengalami proses fermentasi sempurna. Beberapa petani mendiamkan ceri dalam tempat tertutup ini selama 30 – 60 hari. Semakin lama semakin sempurna hasil fermentasinya. Setelah difermentasikan, barulah dijemur hingga kering. Oh, ya, apa sih fungsinya fermentasi selama itu? Kalau kalian pernah ke kebun kopi dan panen ceri paling merah, kemudian mencicipinya, itu ada aroma-aroma manis, begitu pun rasanya. Nah, ketika proses fermentasi, rasa-rasa di ceri merah ini secara perlahan meresap ke dalam biji kopi. Setelah meresap, lalu diikat aromanya di dalam DNA biji kopi, kemudian dijemur hingga mengering. Setelah mengering, barulah digiling untuk melepaskan kulit ceri yang sudah mengeras tadi. Setelah dilepaskan kulit cerinya, biji kopi akan dijemur lagi dan selanjutnya akan menuju proses roasting.

Itu lah tahapan Kopi Wine. Kurang lebihnya. Lebih jelasnya bisa datang langsung ke petani kopi di Gayo. Yuk!
Sebenarnya, kalau mencicip kopi dengan Black Honey Process dan Natural Process, itu lightly mirip dengan Natural Wine Process. Bedanya, di tingkat aroma, kompleksitas rasa dan asamnya saja. Kalau boleh dibilang, Kopi Wine adalah next level-nya Black Honey dan Natural Process. Namun, semua itu tergantung jenis kopi dan panenannya.
Untuk memenuhi syarat rasa winey adalah, pertama, semua kopi yang dipanen harus ceri merah dan kopi arabika yang tumbuh di atas 1.500 dpl. Karena menurut penerawangan tukang kopi, semakin berada di ketinggian, getah kopi semakin banyak dan semakin bagus juga untuk diproses menjadi Kopi Wine. Entahlah itu bener atau nggak.
Belakangan, jika ditelurusi, Kopi Wine yang cukup terkenal adalah dari daerah Sumatera. Khususnya Gayo. Jadi, lebih terkenal istilah Gayo Wine dibandingkan Malabar Wine. Sebagai info saja, Kopi Wine ini sebenarnya bisa diterapkan oleh semua petani kopi di seluruh pemilik Single Origin di Indonesia. Mulai dari Gayo Wine hingga Wamena Wine. Dari Toraja Wine hingga Malabar Wine. Jadi bukan jenis kopinya, tetapi proses pengolahannya. Seperti juga, Dry Process atau pun Washed Process yang bisa diterapkan di semua kopi, lebih tepatnya kopi Arabika.
Begitulah kira-kira. Lalu, pertanyananya, lebih cocok diseduh menggunakan apakah Kopi Wine ini?
Percobaan saya, menggunakan BIALETTI BRIKKA, BIALETTI ALPHINA, V-60, Aeropress dan Hario Cold Brew. Paling enak dan paling sempurna adalah menggunakan Hario Cold Brew. Rasanya lebih enak. Enak banget! Sementara kalau pakai manual brew V-60 dan lainnya, cenderung terlalu keras rasanya dan asam dari hasil fermentasinya rada mengganggu di mulut.
Namun pada akhirnya, masalah kopi adalah masalah selera. Tidak ada paksaan dan aturan dalam mengopi. Cara saya dan cara mereka belum tentu sama. Sama juga halnya dengan selera. Karena lidah rasa kitalah yang tahu. Tsaahhh!
Sekarang sudah paham ya, bahwa Kopi Wine adalah buka wine dari olahan kopi. Jadi, Kopi Wine HALAL. Kaya saya ini MUI saja! Hahahah! Halal dan tidak bikin mabuk. Tapi bisa bikin asam lambung melambung sih iya kalau kalian minumnya banyak-banyak. Hahahah!
Video GAYO WINE menggunakan V60.
Sekali-kali bolehlah minum Kopi Wine. Supaya tidak bosan dalam mengopi.
Untuk lebih jelasnya, bisa dicek Cold Brew bikinan saya di sini. Oh ya, kalau mau cicipin hasil Cold Brew saya, boleehhhh! Hanya saja bilangnya sehari sebelumnya aja ya. GRATIS! Itu pun kalau stock KOPI WINE masih ada. Hoooooo!
Semangat NGOPI semuanya!












“sonofmountmalang”