Buat kalian yang ingin berlibur ke Bali, khususnya Amed di Bali Timur, sangat wajib berhati-hati! Karena apa?
Pertama, kalian akan terperangkap di sunrise pagi di mana sun me-rise dari bawah laut tenang, hangat dan duduk-duduk di pantai sambil menikmati kopi atau beer dingin sampai matahari mulai memanas. Leyeh-leyeh super malas di Amed.
Kedua, kalian akan melaju ke tengah laut menggunakan perahu kecil. Snorkeling atau Diving di Coral Garden, Teluk Jemeluk atau di Japanese Shipwreck Amed. Di sini kalian bisa lupa daratan melihat keindahan Taman Laut Amed. Oh ya, saya snorkeling sampai muntah di Coral Garden. Literallly muntah! Entah kenapa sik, setiap snorkeling selalu muntah. Ahhahah! Kampungannn! Bayar perahu 300.000 pp, 2 jam snorkeling di satu spot, sewa perlengkapan snorkeling 50 ribu/orang. Pemandangan di Coral Garden Amed super amazing, namun sayangnya saya tidak memotret di bawah laut karena keburu muntah. Hoeeee!
Ketiga, kalian bisa memancing selama 4 jam dan panen ikan banyak. Dibakar jelang sore demi memanjakan perut kosong. Mancing juga saya skip, karena peserta liburan cewek semua dan nggak ada yang doyan mancing.
Keempat, kalian bisa jalan-jalan ke dua pura besar, yaitu Besakih dan Lempuyang Luhur. Dua-duanya saya skip juga karena membawa peserta libur yang tidak kuat jalan naik tangga lebih dari 7 anak tangga.
Kelima, kalian bisa menikmati sunset di sunset view Teluk Jemeluk dan menikmati romantisnya Bali Timur dengan segenap jiwa raga bersama kekasih tercinta dan kemudian malamnya bercinta sampai ranjang banjir. Hueeeeee…!
Keenam, kalian bisa menikmati sunrise point di Bukit Asah sekalian mendirikan tenda untuk bermalam sorenya jika berminat.
Ketujuh, kalian bisa menikmati suasana pantai pasir putih di Pantai Bias, Virgin Beach atau Pantai Prasi dan berenang bersama bule-bule. Karena di sini ombaknya lumayan besar, jadi turis lokal cenderung tidak berani berenang dan hanya datang untuk pose selfie sebenter, lalu pergi.
Kedelapan, kalian bisa menyatukan diri bersama penduduk Bali Aga di Desa Tenganan Pegringsingan dan merupakan salah satu dari tiga desa di Bali yang termasuk Bali Aga, selain Trunyan dan Sembiran.
Kesembilan, Kalian bisa berkunjung ke Taman Soekasada Ujung Water Palace yang dibangun oleh Raja Karangasem I Gusti Bagus Jelantik dengan gelar Anak Agung Agung Anglurah Ketut Karangasem. Taman ini dibangun tahun 1909 dan diarsiteki seorang Belanda bernama van Den Hentz dan seorang Cina bernama Loto Ang. Selain itu kalian bisa menikmati juga wisata Tirta Gangga.
Kesepuluh, kalian bisa seseruan naik sepeda keliling desa, mulai dari bukit, sawah hingga kembali ke pantai sampai selangkangan lecet.
Kesebelas, sepanjang perjalanan menuju Amed, kalian bisa menikmati wisata Candidasa, Goa Lawar, beberapa pura dan berdoa di dalamnya, beberapa air terjun, spot keren untuk narsis, deretan pantai dan kuliner khas Bali di Sari Baruna serta beberapa restoran. Dan tidak lupa juga untuk mampir ke Charlie and Chocolate Factory.
Di luar sebelas itu, masih banyak yang bisa dilakukan di Amed, yang akan membuat kalian betah tinggal lebih lama, hanya untuk bersantai di laut atau pun berwisata. Jadi, itulah kenapa sebabnya kalian harus hati-hati kalau ke Amed, bisa jadi tidak ingin pulang seperti anak saya, Virgillyan Ranting Areythuza yang mau sewa villa di pinggir pantai selama tujuh tahun. Hahahha! Bayarnya pake daun kelapa ya Rant!
Nah, itu hanya sekilas permulaan iseng-isengan saya jejalanan di Amed. Selanjutnya akan menyusul postingan sesuatu yang belum pernah seorang pun foto di Amed.
Apakah itu? Penampakan Leak di Amed!
Tunggu saja yaaa. Sementara saya kasih opening foto-foto pantai aja dulu.
“sonofmountmalang”
TUKANG CERITA! 