Keukopian di Amed2

Mau menuliskan sesuatu panjang kali lebar dengan judul di atas, namun judul di atas sudah dua minggu tidak berlanjutkan apa-apa dari barisan kalimat, bahkan runtutan kata sekali pun. Sampai tidak tahu lagi, apa yang akan dijabarkan dari judul di atas. Sementara di kepala saya sudah terbayang ilustrasi kejam tentang bagaimana sebuah penjabaran satu kenikmatan bersenggama gila-gilaan bersama kopi di sisi Pantai Amed. Bagaimana prosesnya, itulah yang belum bisa dijelaskan dengan bahasa sederhana. Mungkin saya terlalu berpikir berat, tentang bahasan, ungkapan, istilah dan pribahasa-pribahasa serta diksi cantik untuk disusun secara rapih menyoalkan hal remeh remeh soal persenggamaan itu.

Padahal sesungguhnya sangat gampang. Adalah tentang suatu pagi. Ketika surya bulat sempurna menyalakan lentera cerahnya, seolahnya bangkit dari alam baka untuk 12 jam ke depan. Di sejam pertama itulah dianggap sakral, keramat dan keajaiban.

Untuk itu, dipersiapkanlah persembahan untuk sesuatu yang hidup, menyala dan menghembuskan napas dari tengah laut menuju batuan hitam di pesisir laut di ujung Timur Bali. Menghembuskan napas semerbak laut dan gemulai sendu riak-riak setinggi mata kaki, seleberan garis pantai,-mungkin saja ia mengajak kita menari.

Maka untuk menyempurnakannya, adalah seperengkat ngopi pagi sebagai sesajen kepada matahari beserta semesta isi lautan, ritual pun dimulai.

Kopi Archipelago Blend dari Quintinos
Seperangkat manual brew aeropress KW dari Tokopedia
Fellow prismo dari Otten Tokopedia
Secangkir kosong dari Apa Kabar Villas dari Booking.com
Termos ajaib Shuma isi air panas 95 dejarat celcius dari Tokopedia

Selanjutnya, secangkir kopi pekat pun jadi. Kalau sudah begini, kita duduk sejenak, menikmati secangkir kopi dan mentari pagi.

Untuk kita yang sulit mendapatkan kopi dengan rasa terbaik, mungkin cara terbaik adalah membawa ke mana pun seperengkat alatnya dan bisa mencipta kopi enak selera kita, kapan dan di mana pun. Semaunya kita. Seperti yang saya lakukan, di sisi laut Amed.

Inilah yang disebut “Bersenggama GILA bersama Kopi Manual Brew Aeropress di PANTAI AMED!”

Mari!

Keukopian di Amed36

Keukopian di Amed20Keukopian di Amed35Keukopian di Amed34Keukopian di Amed19Keukopian di Amed

IMG_8944Keukopian di Amed1Keukopian di Amed4Keukopian di Amed10Keukopian di Amed17Keukopian di Amed13Keukopian di Amed25Keukopian di Amed26Keukopian di Amed29Keukopian di Amed30Keukopian di Amed31Keukopian di Amed32Keukopian di Amed16

IMG_8878

“sonofmountmalang”

 

 

 


komen sebagian dari blogging!:))

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: