Dulu, kalau ke Ubud, untuk bisa menikmati suasana Ubud pagi hari dengan kopi enak, bisa dibilang susah menemukannya. Seiring dengan perkembangnya bisnis kopi nusantara, coffee shop di Ubud pun mulai menjamur. Tentunya menyajikan berbagai jenis kopi pilihan dengan variasi rasa berbeda. Beberapa tahun lalu, saya masih bisa menikmati suasana santai di KOPI SENIMAN, kopi artisan yang masih asik. Nanti akan postingan deh kopi seniman kaya apa sekarang yah.
Kembali lagi ke salah satu coffee shop terenak di Ubud. Lokasinya di Jalan Monkey Forest. Tempatnya menurutu cerita @megalomankoe si pemilik toko @pasarpasaran, Monkey Cave Espresso Ubud ini sebenarnya pos security penginapan murah meriah dengan fasilitas dan suasana mewah, yaitu Tegalsari Ubud. Karena memang tempatnya segede pos security. Lebih kecil dari Tuku Cipete. Namun jangan meragukan tempatnya. Meskipun kecil, rekomendasi guru Cinta Bahasa di Ubud ini tidak pernah salah. Dulu merekomendasikan Kopi Seniman ketika masih minimalis juga enak, kini Kopi Seniman sudah berubah 2000 derajat. Tempatnya menjadi super mewah dan ya memang begitu bisnis seharusnya, berkembang ke arah lebih baik, besar dan switching market dari ke pencari kopi enak ke tempat pencari tongkrongan hipster!
Namun, ngopi di mana, kopi bagaimana, adalah sebuah pilihan selera. Selera enak kali ini saya setuju dengan owner @pasarpasaran, yaitu jatuh ke Monkey Cave Espresso. Saya mencoba Hot Cappuccino di pagi hari, sesaat setelah lari pagi di sawah Ubud. Salah satu Hot Cappuccino terenak di Ubud. Karena menurut saya doank, kopi enak bisa ditentukan dari hal-hal basic terlebih dahulu, hal basic bagi saya, ya Cappuccino dan ya benar saja. Hot Cappuccino-nya Monkey Cave Espresso kalau di beberapa coffee shop hipster Jakarta itu mendekati Hot Piccolo. Hanya saja ini jauh lebih enak dari Piccolo, katakanlah Piccolo terenak versi saya ada di Crematology Coffee Roaster. Nah, Hot Cappuccino milik Monkey Cave Espresso lebih enak dari Hot Piccolo. Entah indra pengecap dan perasa saya yang tersugesti suasana Ubud pagi hari dan setelah lari di sawah atau karena memang belum menemukan kopi seenak ini di Ubud, sehingga semacam jatuh cinta pada perasaan pertama. Well, kan, yang namanya jatuh cinta tidak ada yang pakai logika. Wkwkwkw!
Bagi yang sedang di Ubud atau akan berencana ke Ubud, bisa mampir ke Monkey Cave Espresso. Seperti biasa kehidupan di Ubud kalau owner-nya lokal, ya buka jam 8 pagi dan tutup jam 6 sorelah. Jadi, jangan berharap bisa nongkrong jam tujuhan malam sambil menikmati jalanan di Ubud. Dan saran saya, ngopi di sini enaknya memang pagi. Semangatnya berbeda saja sih. Apalagi kalau sehabis lari pagi di sawah. Semacam mendapatkan kembali keperawanan hidup. Wkwkkkw!
Dah ah! Makin ngaco! Semangat ngopi!
*Nggak usah dianggep serius, ini cuma tulisan dari TUKANG NGOPI ALA-ALA kok ya:)))
“sonofmountmalang”