
Berapa waktu yang sudah aku habiskan bersamamu, Ran?
1 tahun
12 bulan
52 minggu
365 hari
8.760 jam
525.600 menit
31.536.000 detik
Akan ada jutaan detik lainnya yang akan kita habisi. Sampai hidupku benar-benar terhenti di satu titik, akhir perjalanan di duniawi. Semua waktu tidak akan pernah terasa, Ran. Seperti 31.536.000 detik yang kita jelajahi.
Melihatmu pertama kalinya menangis kencang dan aku tertawa girang. Tegang bukan kepalang ketika asi ibumu kering kerontang. Hari itu aku berlari kencang di terik siang, naek ojek sih, menuju rumah Laluna, demi sebotol ASIP, untukmu yang mulai kehausan.
Beberapa jam berikutnya, banyak bantuan ASIP yang ditawarkan. Kita semua senang, dan kamu, Ran, ada banyak saudara sepersusuan. Terima kasih, ketika itu, untuk semua bantuan.
Lalu, kita semua, selanjutnya berjuang. Supaya kamu, Ran, mendapatkan ASI untuk semakin tumbuh berkembang. Segala jenis jus untuk ibumu dibuatkan. Segala sayuran dimakan. Segala ramuan penyubur ASI ditelan. Sampai obat-obatan perangsang ASI pun dijejalkan. Ibumu sudah segalanya dimakan, untukmu, tersayang. Dan, semangat terus aku berikan, agar ASI ibumu mengalir kencang.
Kami berdua, Ran, tidak pernah menyerah. Tidak pernah berpasrah. Hingga ASI untukmu meruah-ruah. Asupanmu mewah.
Seru, Ran. Bisa melihatmu tumbuh. Tanpa sangat terasa.
Dari tak berdaya digendong, di ranjang, dimandiin. Mulai berguling ke kiri dan ke kanan ranjang. Jatuh dua kali dari ranjang. Demam hingga 39,8 derajatan. Berkicau tidak karuan. Belajar duduk dengan bantuan. Enam bulan mulai makan. Kita berdua sibuk mencari menu untukmu, Ran, sarapan, makan siang dan makan malam. Rasanya, bisa melihatmu mengunyah, tak bisa terbayarkan. Saat itu, aku mulai kehabisan kata-kata untuk dituliskan, satu rasa di luar batas kata menyenangkan.
Di waktu 31.536.000 detik itu, aku juga melihatmu merangkak cepat. Merambat cepat. Merayap dari anak tangga ke anak tangga, bahkan sampai ke puncak. Aw! Kamu semakin hebat. Semakin banyak gerak. Digendong pun semakin berontak. Kamu semakin tahu makanan enak, minuman enak dan tahu caranya menolak.
Kini, di titik 31.536.000 detik, aku sudah melihat banyak hal, belajar banyak hal, untuk bisa aku tuangkan dalam halaman demi halaman, hingga menjadi sebuku tebal.
31.536.000 detik, Virgillyan Ranting Areythuza, hanyalah sebuah awal yang sangat permulaan.
Kita masih ada detikan tak terhingga untuk melakukan petualangan, seperti yang aku bilang, sampai hidupku terhentik di satu detik terakhir.
Selamat ulang tahun yang pertama, Virgillyan Ranting Areythuza!
Jadilah penjelajah!

26 Maret 2015
“sonofmountmalang”